Pesan Rahbar

Home » » Di Katedral Rouen, Umat Muslim Perancis Doakan Pastor yang Dibunuh ISIS

Di Katedral Rouen, Umat Muslim Perancis Doakan Pastor yang Dibunuh ISIS

Written By Unknown on Tuesday, 2 August 2016 | 18:15:00


Gereja-gereja di seluruh Perancis membuka pintu untuk umat Muslim yang ingin bergabung dalam misa untuk mengenang pastor Jacques Hamel yang tewas dibunuh dua pengikut ISIS beberapa hari lalu.

Lebih dari 100 umat Muslim berada di antara 2.000 umat Katolik yang memadati Katedral Rouen yang berada di dekat kota Saint-Etienne-du-Rouvnay yang menjadi lokasi penyerangan.

"Pagi ini kami menyambut hangat saudara-saudara Muslim kami," kata Uskup Rouen Dominique Lebrun dalam kotbahnya.

"Atas nama seluruh umat Kristen, saya mengucapkan terima kasih. Dengan cara ini Anda semua menunjukkan sikap menolak pembunuhan dan kekerasan dengan mengatasnamakan Tuhan," tambah Lebrun.

Di luar katedral, petugas polisi dan tentara berjaga-jaga tetapi tidak melakukan pemeriksaan kepada mereka yang hadir di dalam gereja.

Sementara itu, PM Perancis Manuel Valls menyerukan rekonsiliasi dengan 5 juta umat Muslim Perancis, sekaligus komunitas Muslim terbesar di Eropa.

"Islam sudah menemukan tempatnya di Perancis. Penolakan terhadap umat Islam harus dilawan dengan segenap kekuatan," ujar Valls.

Di hari yang sama, puluhan tokoh Muslim ternama di Perancis menandatangani surat bersama yang berisi peringatan adanya risiko perpecahan di antara warga Perancis.

"Kami umat Muslim memilih diam karena agama adalah urusan pribadi di Perancis, tetapi kita harus lantang bersuara sekarang karena Islam sudah menjadi urusan publik dan situasi saat ini sudah tak dapat ditolerir," demikian isi petisi yang diteken tokoh Muslim dari berbagai profesi.

Surat terbuka itu kemudian dimuat di mingguan Journal du Dimanche dengan judul: "Kami, warga Perancis dan Muslim, siap untuk menunjukkan tanggung jawab."

Di Lyon, usai misa di gereja digelar aksi "Jalan Persaudaraan" yang didukung dewan Muslim dan gereja Katolik setempat.

Ratusan orang yang terlibat dalam acara itu berjalan kaki dalam diam sambil membawa spanduk berbunyi: "Ini bukan perang agama" dan "Kita semua bersaudara".

"Jangan biarkan para penyebar teror kemenangan kedua dengan menyerah dalam kebencian," kata Azzedine Gaci, seorang imam di kota Lyon.

"Serangan-serangan ini tak akan memisahkan kami. Justru hal itu akan merekatkan kami dengan satu ide yaitu rekonsiliasi," ujar Foucauld Giuliani, seorang anggota komunitas Katolik setempat.

(Kompas/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: