Pesan Rahbar

Home » » Peringatan Peneliti Mesir: Upaya Wahabi untuk Menyerobot Radio Quran Mesir

Peringatan Peneliti Mesir: Upaya Wahabi untuk Menyerobot Radio Quran Mesir

Written By Unknown on Sunday, 21 August 2016 | 00:56:00


Haitham Abu Zaid, peneliti dan aktivis media Mesir memperingatkan upaya wahabi untuk menyerobot radio Quran Mesir dan masuknya para qori Saudi di cannel radio ini.

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari al-Badil, radio Al-Quran Mesir sebagai cannel radio Al-Quran tertua dunia Islam, yang penayangannya dimulai sejak tanggal 29 Maret 1964. Sekarang-sekarang ini mengalami kelalaian, ketidakpedulian dan sedikit kemunduran dan tidak ada perkembangan program dan kurang lebih dua pekan tidak ada satu pengisi baru yang masuk ke media tersebut dan banyak nama program-program dalam jangka panjang belum diperbarui.

Sementara radio ini memiliki andil dalam memunculkan para qori ternama dan pemilik suara merdu, seperti Abdul Basit Abdul Samad, Mustafa Ismail dan Muhammad Raf’at dan dikenal sebagai satu cannel radio penuh audien di tengah-tengah masyarakat Mesir, namun karena tidak adanya sebuah program yang komprehensif untuk kemajuan dan perkembangan program-programnya, kedudukan radio ini pada tahun-tahun terakhir sangat rapuh.

Haitham Abu Zaid, peneliti warisan-warisan Islam Mesir dan termasuk aktivis media negara ini mengisyaratkan bahwa radio Al-Quran negara ini berada diambang ketidakpedulian. Ia mengingatkan, baru-baru ini sudah dilakukan upaya dari pihak wahabi untuk menguasai radio tersebut, dan diupayakan para qori asal Arab Saudi untuk melantunkan tilawah Al-Quran di radio tersebut, sementara Mesir merupakan tempat kelahiran tilawah kalam wahyu Ilahi dan para tokoh-tokoh qori Mesir yang mengajarkan bagaimana membaca Al-Quran kepada Arab Saudi.

Dr Yahya Ismail Hablus, presiden front ulama Al-Azhar juga dengan menegaskan kerusakan dan konten lemah telah meliputi radio al-Quran Mesir mengatakan, ironisnya baru-baru ini kondisi pemaksaan dan penekanan akan kehancuran symbol-simbol religi di Mesir semakin bertambah, yang dimulai dari Al-Azhar dan sampai pada radio al-Quran.

Ia menegaskan, radio ini milik semua kaum muslim, dari dalam dan luar Mesir dan urgensitasnya dikarenakan media ini merupakan suara pembicara agama Islam dan memutar serta menafsirkan ayat-ayat al-Quran, demikian juga menyajikan program-program khusus dalam menjelaskan masalah-masalah fikih dan hadis-hadis Nabawi untuk para pemirsa. Selain itu, Sayid Saleh, ketua radio Al-Quran Mesir dengan mengisayaratkan bahwa radio ini telah melaksanakan pucak upayanya untuk menyajikan pelayanan paling terbaik kepada para audien, juga menolak perpolitikan di cannel media ini dan mengatakan, dengan adanya kendala anggaran yang mencakup semua bagian radio dan TV Mesir, namun kami berupaya untuk memutar program-program radio dengan bahasa asing.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: