Pedri Kasman, salah satu pelapor kasus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, ramai dibicarakan media hari ini. Dia menjadi saksi kasus penistaan agama yang menyeret Gubenur DKI Jakarta itu sebagai terdakwa. Ramainya pemberitaan media mengenai saksi yang satu ini, menarik kiranya bila kita telisik sisi lain dari sosok Pedri.
Sepintas, memang tak ada yang istimewa dari seorang Pedri, selain hanya sebagai Sekretaris Pusat Pemuda Muhammadiyah. Dia tetiba muncul di media setelah melaporkan pidato Ahok di kepualauan Seribu yang dinilainya mengandung unsur penistaan agama Islam. Laporan dibuat pada 7 Oktober 2016 dengan tanda bukti lapor Nomor:TBL/4868/X/2016/PMJ/Ditreskrimum.
Meski aktif di salah satu organisasi Muhammadiyah, namun tampaknya Pedri tidak banyak bergumul dengan khazanah intelektual Islam. Bila ditelusuri, namanya nyaris tak ditemukan jejek-jejak intelektualisme, khususnya dalam pemikiran keagamaan, seperti halnya aktivis muda Muhammadiyah lainnya. Kesimpulan sementara, dia sepertinya memang banyak bergelut di dunia aktivisme.
Bila diikuti postingan maupun cuitan-cuitannya di sosial media, jejak Pedri dalam pemikiran keagamaannya justru cenderung pro terhadap gerakan-gerakan kelompok radikal. Ini misalnya tercermin dari potingan facebook pribadinya, Pedri Kasman Nurdin, pada 18 September 2014 lalu. Saat itu, dia memosting bendera salah satu kelompok teroris yang tengah jadi sorotan dunia saat ini, yaitu Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS.
“Allahu Akbar!,” tulis Pedri dalam keterangan foto bendera ISIS itu. Di Twitter, Pedri juga memosting foto dan keterangan yang sama pada 24 September 2014 lalu.
Belum diketahui secara pasti apa maksud dan tujuan Pedri memosting bendera kelompok teroris yang menyanyat jiwa kemanusiaan kita itu. Yang jelas, dia membubuhi pekikan Allahu Akbar dalam keterangan fotonya yang patut diduga bahwa yang bersangkutan mendukung ISIS.
Hingga berita ini diturunkan belum ada klarifikasi langsung dari yang bersangkutan, apakah postingan tersebut dimaksudkan sebagai bentuk dukungan terhadap ISIS atau ada maksud-maksud lain.
Yang jelas, tahun 2014, ISIS menjadi salah satu isu penting dunia, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Aksi kekerasan dalam bentuk penggorokan, penyiksaan, dan kekerasan lainnya, yang begitu telanjang diperlihatkan ISIS melalui rekaman video di sosial media telah memantik kecaman dari seluruh dunia. Tokoh-tokoh agama di Indonesia juga tak kalah keras mengutuk gerakan kelompok teror ini. Pertanyaannya, apa sebenarnya yang dipikirkan Pedri Kasman saat memosting bendera tersebut? hanya Pedri yang bisa menjawab.
(Teras-Bintang/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email