Pesan Rahbar

Home » » PBB: Kekerasan Seksual di Irak, Suriah Merupakan Kejahatan Perang

PBB: Kekerasan Seksual di Irak, Suriah Merupakan Kejahatan Perang

Written By Unknown on Sunday 30 August 2015 | 17:08:00

Foto, diambil pada tanggal 15 Januari, 2015, menunjukkan para pengungsi wanita Izadi Irak di sekitar tandanya di sebuah kamp pengungsi di Gunung Sinjar, Irak. (Foto: AFP)

Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mengatakan tindakan kekerasan seksual yang dilakukan terhadap wanita di Irak dan Suriah oleh militan yang didukung asing termasuk kejahatan perang.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat malam (28/8/15), anggota DK PBB mengatakan bahwa perkosaan dan bentuk-bentuk kekerasan seksual yang serius dalam konflik bersenjata melanggar Konvensi Jenewa.

Mereka mendesak masyarakat internasional untuk tetap bersatu menangkap mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan tersebut dan mengatakan semua pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata di Irak dan Suriah harus mengambil semua langkah yang layak untuk melindungi warga sipil dari tindakan “menjijikkan”.

DK PBB merilis pernyataan setelah diberi pengarahan oleh Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB tentang Kekerasan Seksual dalam Konflik Zainab Bangura.

Seorang gadis remaja Izadi berjalan di kamp pengungsi di kota Dohuk, di wilayah Kurdistan Irak, 14 Januari 2015. (Foto: AFP)
Militan Takfiri Daesh (ISIS) telah dituduh melakukan pelanggaran HAM berat di Suriah dan Irak, termasuk pemerkosaan, eksekusi, penculikan massal, dan pembantaian. Ribuan perempuan dan anak gadisnya telah mengalami kekerasan seksual oleh teroris ISIS di dua negara Arab.

ISIS juga menjalankan pasar budak seks di daerah di bawah kendalinya.

Awal bulan ini, PBB memverifikasi keaslian daftar harga budak seks yang diperdagangkan oleh kelompok teroris Takfiri ISIS.

“Gadis-gadis dijajakan seperti drum bensin,” kata Bangura dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, menambahkan, “Seorang gadis dapat dijual dan dibeli oleh lima atau enam orang yang berbeda. Kadang-kadang mereka menjual kembali gadis-gadis ke keluarganya ribuan dolar sebagai uang tebusan. ”

(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: