Keluarga dari korban ledakan yang melanda Irak (Foto: AFP)
Rakyat Irak berkabung setelah ledakan menghantam kota Baghdad Minggu 3 Juli. Ledakan itu menyebabkan lebih dari 120 orang tewas.
Perdana Menteri Irak Haider al Abadi bersumpah untuk menghukum otak di balik pengeboman ini. Terlebih lagi insiden tersebut berlangsung beberapa sebelum perayaan Idul Fitri.
Evakuasi usai ledakan di Irak (Foto: AFP)
Selain menewaskan lebih dari 120 orang, ledakan ini juga melukai lebih dari 170 lainnya. PM Abadi pun menyatakan pemerintah menerapkan hari berkabung selama tiga hari.
Kini warga Irak mengais-ngais sisa dari ledakan. Mereka berduka dengan peristiwa brutal yang melanda pasar dengan penuh penduduk itu.
Sisa-sisa ledakan di Irak (Foto: AFP)
Pelaku pengeboman mengendarai sebuah trik yang berisi penuh dengan bahan peledak ke Distrik Karrada. Insiden ini dianggap sebagai yang terparah pernah melanda Baghdad.
"15 anak-anak turut menjadi korban dalam pengeboman," ujar pihak keamanan Irak, seperti dikutip Sky News, Selasa (4/7/2016).
Sebagian besar dari korban berada di gedung pasar beberapa lantai dan disertai pusat hiburan itu.
Kelompok militan Islamic State (ISIS) mengaku bertanggungjawab dalam kejadian ini. Mereka menegaskan sengaja menargetkan serangan bom itu ke arah warga Muslim Syiah Irak.
Pasar yang menjadi target ledakan (Foto: AFP)
Sementara itu, saksi mata yang berada tidak jauh dari dari lokasi kejadian di saat bom meledak, menceritakan pengalaman mengerikan yang dialaminya.
"Guncangan besar terasa seperti gempa bumi," tutur seorang warga bernama Karim Sami yang juga pedagang di pasar itu.
"Saya langsung berkemas dan pergi ke rumah saat melihat bola api disertai suara yang menggelegar," lanjutnya.
Bom kedua yang juga menghantam wilayah timur Baghdad juga terjadi di hari yang sama. Lima orang tewas dan 16 lainnya terluka.
Pengeboman yang terjadi di Baghdad berlangsung setelah pasukan Irak berhasil merebut kembali Kota Fallujah dari ISIS. Kini dengan operasi militer marak diarahkan kepada ISIS, kekuasaan kelompok militan di wilayah Irak makin berkurang.
(AFP/Sky-News/Metro-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email