Biasanya, aktivitas kelompok pencinta alam, banyak dilakukan di daeah pegununan atau lautan, utamanya lingkungan alam bebas. Namun, ini justru berbeda. Ya, gabungan dari elemen kelompok pecinta alam itu justru berencana melakukan bersih-bersih Masjid Istiqlal pada 11-15 Februari 2017. Mereka yang tergabung dalam kegiatan tersebut akan membersihkan bagian-bagian Masjid yang sulit dijangkau. Melalui kegiatan tersebut juga diharapkan akan memicu kegiatan-kegiatan positif lainnya.
Narahubung kegiatan bersih-bersih Masjid Istiqlal Setyo Ramadi mengatakan, kegiatan bersih-bersih Masjid Istiqlal baru dilaksanakan tahun ini. Masyarakat umum yang sukarela membantu kegiatan bersih-bersih dipersilakan berpartisipasi. Tapi, untuk membersihkan bagian-bagian Masjid yang sulit seperti tower, teman-teman mahasiswa pecinta alam (Mapala) yang akan melakukannya.
"Kegiatan ini ada risikonya karena membersihkan tower yang tinggi. Teman-teman pecinta alam yang mempunyai keterampilan manjat yang bersihkan lokasi-lokasi yang sulit," kata Setyo kepada Republika,co,id, Selasa (7/2).
Gabungan kelompok pecinta alam akan membersihkan bagian luar menara, antena, dinding, atap, lubang angin, dinding bagian dalam, tangga dan lantai. Selain itu, membersihkan kisi-kisi yang berbahan stainless di pelataran Masjid. Ada juga perusahaan yang akan membersihkan semua toilet di Masjid Istiqlal.
Dijelaskan Setyo, saat ini, sudah cukup banyak yang mendukung kegiatan bersih-bersih Masjid Istiqlal. Mapala yang akan berpartisipasi diharapkan nanti pada waktunya menggunakan seragam Mapala masing-masing. Sehingga, tampak meski berbeda seragam, tapi dapat bekerja bersama dalam mengerjakan kebaikan.
Menurut Setyo, mereka yang akan membersihkan tower Masjid Istiqlal akan dilatih terlebih dahulu oleh perusahaan Indorope selama tiga hari. Jadi, yang bekerja di tower akan diberi pelatihan terlebih dahulu karena tetap ada perbedaan antara hobi dan pekerjaan.
"Kita boleh jago manjat, caving, tali temali. Tapi, kita nggak pernah membersihkan goa, meski keterampilan utama sudah bisa tetap harus ditambahkan sedikit," ujarnya.
Setyo berharapa, nanti kegiatan bersih-bersih masjid bisa diikuti kegiatan lain sepanjang tahun. Contohnya, ada kelompok lain yang melakukan kegiatan penanaman pohon bersama.
"Jadi festivalnya adalah bagaimana masyarakat dengan uangnya sendiri, dengan tenaganya sendiri, nggak perlu uang negara, itu bisa berbuat ke masjid," tuturnya.
Menurut Setyo, kegiatan bersih-bersih Masjid Istiqlal juga dalam rangka 'Milad Masjid Istiqlal'. Masjid Istiqlal, peresmiannya dilakukan oleh presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978. Kegiatan bersih-bersih merupakan wujud perayaan kegembiraan sebagai anak bangsa Indonesia. Masjid Istiqlal, Monas, dan Istana Negara merupakan simbol kekuatan bangsa yang menggambarkan ketuhanan, kemanusiaan, dan kenegaraan.
(Republika/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email