Pesan Rahbar

Home » » IJTIHAD 4 SAHABAT BERDASARKAN AHLUS SUNNAH, Khulafa 'Rasyidin Di Antara Nas Dan Ijtihad

IJTIHAD 4 SAHABAT BERDASARKAN AHLUS SUNNAH, Khulafa 'Rasyidin Di Antara Nas Dan Ijtihad

Written By Unknown on Sunday, 3 August 2014 | 19:04:00


Pendahuluan:

Sebuah buku selesai oleh seorang pemikir dan ilmuwan Islam di Malaysia mengambarkan peradaban islam dan membongkar rahasia perpecahan umat dimasa lalu hingga sekarang berasal dari sesudah wafat nya rasulullah SAW Di sini kami tampilkan kutipan buku beliau yang agak sulit diterima oleh kebanyakan manusia karena telah lama berada didalam kepercayaan yang ada kecuali mereka yang berpikiran terbuka dan bersikap neuteral di samping meneliti dan membuat penelitian sendiri. Terserah semua pembaca untuk menilai sejauh mana suatu kebenaran itu tunduk pada hak masing-masing untuk memikirkannya.

Bersyukur kepada Allah SWT karena dapat saya menyiapkan sebuah buku berjodol Khulafa 'Rasyidin Di antara Nas dan Ijtihad: satu penelitian ilmiah yang sering dibahas di antara dua aliran pemikiran Islam; Syiah dan Ahlu Sunnah.

Metode penelitian ini dilakukan berdasarkan kepada al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAWW kemudian catatan para ulama kita Ahlu Sunnah wal-Jamaah di dalam buku-buku mereka tentang hukum-hukum dan perbuatan-perbuatan Khulafa 'Rasyidin yang agak bertentangan atau berbeda dengan nas; al-Qur'an dan Sunnah Nabawiyyah.

Jadi jika mereka berbohong di dalam catatan mereka, maka merekalah yang berdosa dan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT dan jika catatan mereka itu benar, kenapa kita menolaknya dan melemparkan tuduhan itu kepada orang lain pula?

Layar ini sekali-kali tidak dapat dilihat sebagai merendah atau memandang kecil jasa baik yang dilakukan oleh mereka.Demi Tuhan saya menghormati mereka semua, tetapi penghormatan saya kepada Allah dan RasulNya adalah mengatasi mereka semua.Karena Allah SWT adalah sebaik-baik hakim dan RasulNya pula sebaik-baik rasul.

Karena itu perbandingan di antara nash dan ijtihad harus dilihat dari perspektif Allah SWT sebagai al-Khaliq dan Nabi Muhammad SAWW sebagai Nabi yang sempurna al-kamil kemudian hukum-hukum dan perbuatan-perbuatan Khulafa 'Rasyidin yang bertentangan dengan al-Qur'an dan Sunnah Nabawiyyah.

Dengan ini tuduhan mencaci sahabat tidak bisa ditimbulkan lagi jika kita akur kepada nas.Dan segala hukum dan perbuatan mereka bertentangan dengan nas pula dianggap ijtihad. Dan ijtihad tersebut harus tidak dipaksa ke atas siapa pun. Dan setiap penghinaan atau tindakan harus tidak dilakukan kepada siapapun yang ingin mengikuti nas secara keseluruhan. Dan bagi orang yang mengikuti nas secara keseluruhan tidak pula melakukan hal yang sama terhadap orang yang mengamalkan ijtihad tersebut.

Namun ijtihad secara umum patut diteruskan karena apa yang telah terjadi di zaman Khulafa 'Rasyidin tidak sama dengan apa yang terjadi di zaman kita ini. <Bahkan Islam mendorong umatnya untuk berijtihad di setiap waktu untuk menanggapi seruan dan kebutuhan umat. Karena halaman ini bertujuan akademis semata-mata semoga ini akan memperluas wawasan berpikir di kalangan umat Islam di wilayah ini.

Kita perlu memperluas wawasan berpikir dan tidak pula menyalahkan mereka yang mengikuti nas; al-Qur'an dan Sunnah Nabawiyyah di dalam arti yang sebenarnya. Apalagi menganggap mereka sebagai sesat atau keluar dari agama Islam, begitulah sebaliknya.

Kepada saudara-saudara yang masih berfikran sempit dan tertutup, saya ingin kemukakan kepada mereka kata-kata Imam Ali AS: "Manusia akan menjadi musuh kepada apa yang mereka tidak mengetahuinya," dan kata-kata Imam Baqir Sadr "Jikalau saudara-saudara kami Ahlul Sunnah membaca apa yang ada di dalam buku-buku mereka, niscaya mereka sependapat dengan kami, dan perselisihan tidak terjadi di antara kami sejak awal lagi. " Saya berkata, "Apa salahnya kalian tahu sedangkan kalian tidak selalu mengamalkan apa yang kalian tahu."

Akhirnya saya mohon jutaan maaf dari pembaca yang budiman jika terkasar atau sebagainya karena ia bukanlah yang dimaksudkannya karena pesan yang sebenarnya adalah nash dan ijtihad. Semoga Allah memasukkan kita semua ke dalam surgaNya bersama orang-orang mukmin dengan mendapat syufaat Rasul, dan saya bertawakkal kepada Allah SWT Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.


Bibliografi:

1. Abu l-Fida ', Tanggal, Cairo, 1384H.
2. Abu 'Ubaid, Kitab al-Amwal, Baghdad, 1958.
3. Ahmad bin Hanbal, al-Musnad, Beirut, 1382H.
4. al-Asy'ari Abu l-Hasan 'Ali bin Ismail, al-Ibanah' an Usul al-Diyanah, Cairo, 1385H.
5. al-Baihaqi, al-Sunan al-Kubra, Baghdad, 1959.
6. al-Baladhuri, Ansab al-Asyraf, Tunis, 1959.
7. al-Baqillani, al-Tamhid, Baghdad, 1960.
8. al-Bukhari, Sahih, Beirut, 1377H.
9. al-Darimi, al-Sunan, Cairo, 1385H.
10. al-Dhahabi, al-Talkhis, Cairo, 1969.
11. Fakhruddin al-Razi, Mafatih al-Ghaib.
12. al-Haithami, Majma'al al-Zawa'id, Baghdad, 1378H.
13. al-Hakim, al-Mustadrak, Cairo, 1969.
14. al-Halabi, Sirah Nabawiyah, Cairo, 1382H.
15. Ibn Abd al-Birr, al-Isti'ab fi ma'rifah al-Sahabah, Cairo, 1365H.
16. Ibn Abd Rabbih, 'aqd al-Farid, Tunis, 1378H.
17. Ibn Abi al-Hadid, Syarh Nahj al-Balaghah, Baghdad, 1382H.
18. Ibn al-Athir, Usd al-Ghabah, Baghdad, 1959.
19. Ibn Hajr, al-Isabah fi Ma'rifah al-Sahabah, Beirut, 1953. 
20. Ibn Hajr, Fath al-Bari, Kairo, 1958.
21. Ibn Hajr al-Haitami, al-Sawa'iq al-Muhriqah, Cairo, 1959.
22. Ibn Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Cairo, 1381H.
23. Ibn Majah, al-Sunan, Baghdad, 1367H.
24. Ibn Qutaibah, al-Imamah wa al-Siyasah, Cairo, 1959.
25. Ibn Rusyd, Bidayah al-Mujtahid, Baghdad, 1369H.
26. Ibn Sa'd, Tabaqat, Cairo, 1375H.
27. Ibn Taimiyyah, Minhaj al-Sunnah, Baghdad, 1369H.
28. al-Jassas, Ahkam al-Qur'an, Baghdad, 1969.
29. al-Kulaini, al-Raudhah Min al-Kafi, Teheran, tt
30. Mahyu al-Din al-Syafi'i al-Tabari, Dhakha'ir al-'Uqba.
31. Malik, al-Muwatta ', Tunis, 1384H.
32. al-Muhibb al-Tabari, al-Riyadh al-Nadhirah.
33. al-Muttaqi al-Hindi, Kanz al-Ummal, Hyedrabad, 1374H.
34. al-Nasa'i, al-Khasa'is, Beirut, 1959.
35. al-Qunduzi al-Hanafi, Yanabi 'al-Mawaddah, Baghdad, 1395H.
36. Sahnun, al-Mudawwanah al-Kubra, Cairo, 1380H.
37. Sulaim bin Qais al-Amiri, Kitab Sulaim, Beirut, 1980.
38. al-Suyuti, al-Durr al-Manthur, Cairo, 1961.
39. _______, Tarikh al-Khulafa ', Cairo, 1961.
40. al-Syafi'i, al-Umm, Cairo, 1958.
41. al-Syahrastani, al-Milal wa n-Nihal, Cairo, 1968.
42. Syarafuddin al-Musawi, Abu Hurairah, Pakistan, 1959.
43. al-Tabari, Tanggal Beirut, 1968.
44. _______, Dhakha'ir al-'Uqba, Cairo, 1384H.
45. _______, Tafsir, Cairo, 1349H.
46. al-Tahawi, Musykil al-Athar, Hyedrabad, 1372H.
47. al-Turmudhi, Sahih, Cairo, 1382H.
48. al-Zamakhsyari, al-Kasysyaf 'an Haqa'iq wa Qhawamidh al-Tanzil, Kairo, tt


Lihat disini:
1. IJTIHAD ABU BAKAR RA
2. IJTIHAD UMAR AL-KHATAB
3. IJTIHAD khalifah Utsman
4. IJTIHAD ALI IBN ABI THOLIB A.S

Sekian,
Wassalam. 
(Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: