Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pagi ini, Selasa, 19 Mei 2015, meresmikan pengoperasian ‘Moving Bed Bio-film Reactor’ atau penyaringan air. Pengoperasian teknologi penyaringan air tersebut memanfaatkan sumber air yang berasal dari Kanal Banjir Barat.
“Kami sangat berterima kasih karena Palyja mengerjakan program penambahan air baku,” ujar Gubernur Basuki saat memberikan sambutan di Gedung Logistik Palyja, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Mei 2015.
Basuki menjelaskan, saat pertama kali terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI, dia telah menyadari permasalahan air di Ibu Kota ialah kurangnya sumber air baku. Menurut dia, penduduk Jakarta tak harus kekurangan air karena DKI dilalui oleh 13 sungai.
Mantan Bupati Belitung Timur ini berharap jika target pemenuhan air bersih bagi seluruh warga DKI bisa tercapai pada 2018. “Kalau bisa target tersebut bisa tercapai sebelum 2020,” kata Basuki.
Presiden Direktur PT PAM Lyonnaise Jaya Jacques Manem mengatakan penerapan teknologi tersebut mampu meningkatkan pasokan air kepada 150 ribu masyarakat di bagian Jakarta. “Ini merupakan langkah awal mencapai 95 persen cakupan pelayanan pada 2020,” katanya.
Jacques menuturkan, pada tahun ini Palyja berupaya untuk menambah pasokan air baku dari sumber air yang tersedia. Dia menjelaskan dengan teknologi penyaringan air tersebut, Kanal Banjir Barat mampu memasok air sebesar 550 liter per detik.
Untuk pembangunan penyaringan air dengan teknologi ‘Moving Bed Bio-film Reactor’, Palyja, kata Jacques, menghabiskan dana sebesar Rp 22 miliar. “Setidaknya diperlukan 12,8 meter kubik per detik air bersih untuk melayani 95 persen warga,” tuturnya.
Dalam acara peresmian tersebut turut dihadiri oleh Presiden Direktur Palyja, Jacques Manem; Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede; Direktur Teknik Pam Jaya, H. Limbong, dan Kepala Dinas Tata Air DKI, Agus Priyono.
(Tasbi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email