Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama merupakan sebuah fenomena sekaligus anomali dalam dunia politik. Saat banyak partai poliitk yang "alergi" terhadap dirinya, dia malah berani hendak maju Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen.
Langkah Ahok yang hendak maju memalui jalur independen pun memunculkan banyak tanda tanya di berbagai kalangan. Darimanakah dukungan serta dana yang dibutuhkan Ahok untuk bisa maju sebagai calon Gubernur pada Pilkada DKI 2017.
Disinilah anomalinya. Pada umumnya para kandidat harus "mengemis" dukungan parpol atau dana dari berbagai sumber. Namun Ahok tidak perlu berbuat demikian. Kalangan yang mempercayai loyalitas Ahok untuk memperbaiki Jakarta sehingga bisa lebih baik ternyata jumlahnya tak sedikit. Mereka rela menjadi relawan yang tergabung dalam komunitas untuk menggalang dukungan bagi Ahok untuk maju sebagai calon petahana melalui jalur independen.
Komunitas yang menamakan dirinya "TemanAhok" selama ini mengaku tidak pernah menerima donasi berupa uang. Lalu, dari mana sumber dana relawan pendukung Ahok maju kembali sebagai gubernur DKI Jakarta 2017-2022 itu selama ini?
"Kami tidak menerima donasi uang, kami mendapatkan dana dari penjualan merchandise seperti kaos, gelang, atau aksesori lain yang berhubungan dengan Pak Ahok," kata relawan TemanAhok, Saifullah Hamdani di Jakarta pada Jumat 11 Maret 2016.
Saifullah menjelaskan bahwa merchandise tersebut dijual di booth-booth TemanAhok yang tersebar di mal-mal di kawasan Jakarta. Selain itu juga terdapat di posko-posko yang jumlahnya lebih dari 100.
"Dana yang dihasilkan sangat luar biasa. Kami juga menampilkannya di website agar transparan," kata Saifullah yang sudah setahun bergabung dengan TemanAhok.
Hingga saat ini, komunitas ini sudah mengumpulkan lebih dari 780 ribu kartu tanda penduduk warga DKI Jakarta sejak sekitar pertengahan tahun lalu. Saifullah pun optimistis TemanAhok mampu mencapai target 1 juta KTP sebelum Juli 2016.
(Antara-News/Liputan-6/Memobee/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email