Pesan Rahbar

Home » » Dedi Mulyadi: Imam Besar Amerika Ucapkan Sampurasun

Dedi Mulyadi: Imam Besar Amerika Ucapkan Sampurasun

Written By Unknown on Thursday 26 May 2016 | 20:09:00

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi bersama Imam Besar Amerika Serikat, Muhammad Bashar Arafat (Foto: Okezone)

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengapresiasi Imam Besar Amerika Serikat, Muhammad Bashar Arafat yang menghormati adat Sunda. Dedi menyayangkan pentolan FPI Habib Rizieq yang memplesetkan salam khas warga Sunda yang biasa dipergunakan ketika berceramah atau berpidato.

Dedi menyinggung Rizieq yang memplesetkan sampurasun menjadi campur racun. Padahal, Imam Besar Masjid Amerika Serikat saja mengucapkan sampurasun ketika memulai dakwahnya.

“Imam Besar Masjid Amerika ucapkan sampurasun sebelum menyampaikan ceramah tentang Islam di AS,” ujarnya, Selasa 1 Desember 2015.

Arafat bertandang ke Purwakarta untuk berbincang tentang Islam bersama Dedi. Dalam pembicaran di Bale Paseban Pemda Purwakarta itu, Imam Besar menyatakan bahwa Islam harus berkembang sesuai budaya tempatnya.

“Imam Besar mengatakan Islam berkembang sesuai kultur. Jadi tidak mesti Islam menjadi Arab,” ucap Dedi.

Dedi menambahkan, sejumlah warga Amerika Serikat mau masuk Islam tapi menolak menganut budaya Arab. Sebab sering terjadi perang karena pemaksaan budaya.

Sementara di Indonesia sendiri, Habib Rizieg justru mengkritik budaya yang dipergunakan dalam mengucapkan salam ketika berpidato. Sampurasun disebutnya campu racun.

Kedatangan Imam Besar AS yang juga Presiden Al Basheer Institute ke Indonesia selain mengunjungi Purwakarta, juga menghadiri diskusi bersama di Wisma Antara, Jakarta, Senin 30 November 2015.

Arafat mengungkapkan, beberapa waktu lalu Public Religion Research Institute mengeluarkan hasil riset terbaru. Disebutkan, tingkat skeptis penduduk Amerika terhadap Muslim meningkat.

Arafat membenarkan temuan riset tersebut. “Sekitar 63 persen warga Amerika setuju dengan pandangan-pandangan negatif tentang Islam setelah terjadinya serangan di Paris itu,” katanya menjelaskan.

Pendiri Civilizations Exchange and Cooperation Foundation (CECF) itu pun akan mengajak kerja sama dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk menyuarakan Islam damai ke Amerika. “Masyarakat Amerika dan dunia perlu tahu bahwa Islam adalah rahmatan lil ‘alamin,” katanya.

Arafat juga memuji pidato mantan presiden SBY beberapa tahun lalu yang menyebut Islam bukan hanya tentang Timur Tengah. Dunia Arab tidak merepresentasikan Islam secara utuh.

Imam Besar berdarah Suriah tersebut tidak membenarkan pernyataan salah satu kandidat presiden AS Donald Trumph beberapa waktu lalu. Trump mengatakan umat Muslim tidak berhak mencalonkan diri sebagai presiden Amerika.

Faktanya pemerintah Amerika memberikan kebebasan penuh terhadap semua warganya, yang menurut dia terdapat kurang lebih berasal dari 30 negara yang berbeda tersebut.

“Amerika itu negara yang menganut kebebasan, anda bebas memakai kerudung di sana, anda juga bebas mengekspresikan diri anda sesuka hati anda,” ujarnya.

(Oke-Zone/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: