Pesan Rahbar

Home » » 880 Pengungsi Tewas Pekan Lalu di Laut Mediterania

880 Pengungsi Tewas Pekan Lalu di Laut Mediterania

Written By Unknown on Wednesday, 1 June 2016 | 21:25:00

Foto ini dirilis oleh LSM kemanusiaan Jerman Sea-Watch, memperlihatkan anggota Sea-Watch memegang mayat bayi yang ditemukan setelah kapal kayu yang mengangkut pengungsi terbalik dan tenggelam di lepas pantai Libya pada 27 Mei 2016. (Foto: AFP)

Badan pengungsi PBB (PBB) mengatakan setidaknya 880 pencari suaka tewas dalam insiden baru-baru ini saat mereka berusaha menyeberangi Laut Mediterania untuk mencapai Eropa.

Bangkai-bangkai kapal pekan lalu di pantai Mediterania telah menewaskan setidaknya 880 orang, menurut informasi baru yang diperoleh melalui wawancara dengan korban di Italia, kata William Spindler, jurubicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Selasa (31/5/16).

Tahun ini “terbukti sangat mematikan,”ada 2.510 korban jiwa ditemukan akibat kapal terbalik, dibandingkan periode yang sama tahun 2015 dengan 1.855 korban jiwa, katanya.

“Pada saat ini, [penyelundup] membawa mereka di kapal yang nyaris tidak layak dan dalam banyak kasus tidak bisa untuk menyeberang. Apa yang terjadi adalah, segera setelah mereka berangkat dari pantai, mereka meminta penyelamat dan kemudian tim penyelamat datang untuk menyelamatkan mereka, “tambah Spindler.

Foto ini diambil pada tanggal 24 Mei 2016, menunjukkan operasi penyelamat pengungsi di Laut Mediterania. (Foto: AFP)

“Untuk sampai disana sebelum kapal tenggelam berpacu dengan waktu, dalam beberapa kasus (tim penyelamat) sampai di sana terlambat,” katanya.

Sebelumnya pada hari itu, Penjaga Pantai Italia mengatakan telah menemukan 45 mayat yang tenggelam pada Jumat, sementara puluhan lainnya masih hilang dalam tragedi besar di Mediterania. Anak-anak dan perempuan dikatakan diantara orang meninggal.

Menurut UNHCR, sepanjang tahun ini, 203.981 orang telah melakukan perjalanan ke Eropa.

Eropa sedang menghadapi masuknya pengungsi yang belum pernah terjadi sebelumnya, kebanyakan mereka yang melarikan diri zona konflik di Afrika dan Timur Tengah, khususnya Suriah.

Negara-negara besar banyak yang menyalahkan Eropa untuk eksodus yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengatakan kebijakan Eropa telah menyebabkan meningkatnya terorisme dan perang di daerah tersebut, sehingga memaksa rakyatnya meninggalkan negeri mereka. []

(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI

 
Shares
FacebookXPinterestEmailSumoMe