Taman Superkilen Copenhagen yang dibangun untuk para imigran muslim dan dengan tujuan meningkatkan komunikasi antar mereka dan para non muslim termasuk para pemenang Aga Khan Award for Architecture (AKAA) alias penghargaan arsitektur Aga Khan.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari The Huffington Post, Aga Khan Award for Architecture (AKAA) yang fokus pada cara-cara lokal dan Islam serta solusi-solusi kuno dan modern dalam pengembangan dunia ketiga, Senin (3/10) memberikan kepada enam arsitek terbaik, sementara taman Superkilen di Copenhagen, Denmark termasuk salah satu dari pemenang hadiah tersebut.
Adanya patung-patung dengan tajuk Islam merupakan fitur taman tersebut, yang menjadi pembeda.
Taman ini dibangun di kawasan imigran muslim di Copenhagen, sebagai sebuah tempat untuk pertemuan kaum muslim dan penduduk lokal yang terdiri dari 60 negara kota ini.
6 pemenang hadiah ini dipilih diantara 348 proyek arsitektur dari 69 dunia, oleh dewan juri spesialis arsitektur.
Mohammad Al Asad, salah seorang anggota komite penyelenggara hadiah ini mengatakan, arsitektur dapat menjadi sarana komunikasi antar masyarakat dan sebuah metode untuk menampilkan persamaan-persamaan antar komunitas muslim dari ujung sampai ke ujung dunia.
"Dengan melihat ketegangan-ketegangan yang ada di tengah-tengah para imigran dan para non muslim di Eropa, taman ini merupakan taman tunggal, karena masyarakat pelbagai agama saling berkumpul satu sama lain dan menyebabkan komunikasi di tengah-tengah mereka,” imbuhnya.
Aga Khan Award for Architecture (AKAA) adalah sebuah hadiah arsitektural yang diberikan tiga tahun sekali oleh lembaga jaringan pengembangan Agha Khan untuk satu atau beberapa arsitek yang hidup.
Hadiah ini yang didirikan pada tahun 1977 Masehi oleh Karim Agha Khan, dari aspek keuangan merupakan hadiah arsitektural terbaik di dunia. Pemenang pertama hadiah ini mendapatkan 1 juta dolar Amerika.
(The-Huffington-Post/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email