Pesan Rahbar

Home » » Anies Baswedan: Negara Harus Tegas Hadapi Virus Intoleransi

Anies Baswedan: Negara Harus Tegas Hadapi Virus Intoleransi

Written By Unknown on Friday 4 July 2014 | 20:19:00


 Presidium KAHMI Anies Baswedan dalam pertemuan dengan sejumlah cendekiawan muslim yang difasilitasi KAHMI Nasional dan Universal Justice Network di Jakarta, beberap waktu lalu, mengatakan, "Negara harus hadir dan tegas dalam menghadapi virus intoleransi dan kebencian yang berkembang."

Rektor Universitas Paramadina Jakarta tersebut lebih lanjut menanggapi kekhawatiran para cendekiawan terhadap virus intoleransi dan kebencian yang berkembang. Virus ini membuat orang dengan mudah bisa membunuh orang lain. Kondisi ini dianggap bahaya karena bisa menimbulkan chaos. Soalnya manusia dengan mudah bisa mengafirkan orang lain sehingga bisa memicu konflik dan manusia di dunia tidak bisa hidup damai.

"Negara juga tidak boleh diam saja menghadapi kondisi itu," tegas Anies.

Sementara itu DR. Haidar Bagir menambahkan, negara bisa menertibkan masalah intoleransi jika menegakkan hukum.

Namun, lanjut dia, hal itu juga harus diimbangi dengan introspeksi oleh umat muslim sendiri. Yakni jika umat muslim tidak bisa memperjuangkan aspirasi dengan cara garang.

Melainkan, dilakukan dengan penuh toleran. "Dakwah juga harus dilakukan dengan lembut supaya orang lain simpati," kata dia.
Menurut dia, perlu perombakan dalam sistem pendidikan Islam. Selama ini, ia beranggapan, pendidikan tidak melahirkan orang-orang yang berpikiran kritis.

Contohnya jika ada provokasi melalui pesan singkat, sambung dia, orang dengan mudah meneruskan mengirimkan pesan itu hingga tersebar luas.

Padahal, lanjut dia, bisa saja isi pesan itu provokasi yang membuat orang dengan mudah membunuh orang lain.

"Kalau ada orang bicara jelek tentang orang lain, bicara buruk tentang musuhnya, harus kritis. Pendidikan kita mengajarkan orang jadi robot. Mestinya, pendidikan mengajarkan akhlak untuk memiliki kasih sayang dan toleran, bukannya mengafirkan orang lain. Paradigma pendidikan harus dirombak untuk melahirkan pemikiran kritis," ujarnya.

Sumber: Metrotv News

Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: