Pesan Rahbar

Home » » Kedudukan Al-Quran dan Pemikiran serta Praktik Imam Khomeini (ra)/ Wawancara IQNA dengan Profesor Abdulaziz Sachedina: Pesan Imam Bersumber dari Al-Quran dan Universal

Kedudukan Al-Quran dan Pemikiran serta Praktik Imam Khomeini (ra)/ Wawancara IQNA dengan Profesor Abdulaziz Sachedina: Pesan Imam Bersumber dari Al-Quran dan Universal

Written By Unknown on Thursday, 5 November 2015 | 22:33:00


Profesor Universitas Virginia, Amerika mengatakan, pesan Imam Khomeini (ra) yang bersumber dari Al-Quran adalah universal dan mengarah kepada semua kaum muslimin.

Profesor Abdulaziz Sachedina, dosen universitas Virginia Amerika yang hadir dalam konferensi internasional Al-Quran dalam sirah dan pemikrian Imam Khomeini (ra) di Teheran, saat wawancara dengan IQNA tentang tujuan partisipasinya dalam konferensi ini mengatakan, saya diundang untuk mengetengahkan sebuah makalah tentang hubungan antara pemimpin besar Revolusi Islam Iran dan Al-Quran dalam konferensi tersebut. Menurut saya, konferensi ini adalah sebuah momentum yang sangat penuh dengan makna, karena kita ada dalam sebuah periode yang mana kita harus merujuk pada Imam Khomeini (ra) dan Al-Quran, sehingga kita benar-benar mengetahui apa yang ada dalam Al-Quran, dimana beliau mengambil revolusi darinya dan mempersembahkannya untuk masyarakat Iran dan kaum muslimin dunia.

Profesor Abdulaziz Sachedina menjelaskan, menurut perspektif Imam Khomeini (ra), Al-Quran sebagai sumber inspirasi, yang memiliki tingkat yang sangat penting dan pesan beliau yang bersumber dari Al-Quran adalah universal dan menjadikan audien seluruh kaum muslimin yang ada di seluruh penjuru dunia. Lebih jauh lagi saya katakan bahwa jika seseorang dalam dunia sekarang ini memikirkan dimensi spiritual eksistensi manusia dan pesan yang diketengahkan oleh Al-Quran tentang spiritual, maka mereka dapat mendengarkan pesan Imam Khomeini yang diambil dari Al-Quran.

Dosen Univeristas Virginia dalam menjelaskan tujuannya tentang “Pesan Global” Imam Khomeini di era sekarang ini mengungkapkan, masalah terpenting yang dihadapi masyarakat dunia dan umat Islam adalah menjaga apa yang dinamakan dengan “Makna dan esnsi baik dan buruk”. Kita mencari peraihan keseimbangan, keseimbangan antara dua pokok ekstremisme, yang kita hadapi sekarang ini; ekstrem dalam materialisme dan ekstrem dalam radikalisme agama dan ideologi, seperti ISIS dan contoh-contah lainnya.
“Sekarang ini masyarakat berada dalam rute ekstrem dan karenanya ada urgensitas sebagai ganti dari mengambil garis tengah ekstrem dalam materialisme, ekstrem dalam klaim salah tentang spiritual, ekstrem dalam urusan individu, keluarga, etnis, sosial, nasional dan internasional. Dalam kondisi demikian, bisa jadi dapat ditemukan seseorang yang bisa memberikan pengaruh pada individu, kelompok, masyarakat, bangsa dan masyarakat global. Dengan demikian, dapat dimulai dari individu dan sampai kepada bangsa, dimana Imam Khomeini (ra) telah membangunnya,” ucapnya.

Profesor Abdulaziz Sachedina dengan mengisyaratkan surah Al-Isra: 70 dimana Allah Swt berfirman, “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”, mengatakan, Allah memberikan kemuliaan dan penghormatan kepada semua manusia, dengan tanpa memandang gender, ras, suku, ideologi dan lain-lainnya. Kata “Adam” dalam Al-Quran menjelaskan nama umum untuk manusia. Ini adalah esensi Al-Quran yang juga dapat ditemukan dalam pesan Imam Khomeini (ra).

(IQNA/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: