Dengan alasan balas dendam, kelompok teroris ISIS menyalahgunakan anak-anak untuk melakukan aksi-aksi teroris. Mereka membentuk sebuah pasukan yang diberi nama “Tentara Anak Yatim”.
Dalam video yang disebarkan oleh Markaz Al-Hayah sebagai divisi media ISIS terlihat anak-anak dipaksa untuk berperang. Video ini telah membuat dunia merasa khawatir.
Anak-anak yatim itu dilengkapi dengan senjata dan seragam militer. Mereka terlihat sedang bersiap-siap untuk berperang.
Di sela-sela reruntuhan dan kerusakan, ditampilkan waja-wajah para politikus dan pemimpin Barat yang diiringi dengan pesan-pesan propaganda.
Melalui klip video ini, ISIS berjanji untuk membalas dendam atas “pembantaian” yang terjadi atas para anggota khilafah yang mereka klaim.
Mereka juga menyatakan kepada para pendukung mereka memiliki fasilitas yang cukup untuk membela diri.
Seluruh anggota “Tentara Anak Yatim” itu berusia sekitar 10 tahun. Mereka pada umumnya adalah anak-anak yatim yang telah kehilangan orang tua mereka dalam aksi serangan-serangan anti teroris.
Anak-anak yatim itu mengumandangkan lagu-lagu yang menyatakan siap untuk membalas dendam dan mengorbankan diri.
Di penutup video ini tertulis pesan “anak-anak yatim ISIS semakin bertambah dan siap menyerang kawasan manapun”.
Ini adalah tipu daya baru ISIS dalam mengelabuhi anak-anak yang masih belum memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dan termakan propaganda ISIS.
(Russia-Today/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email