Budaya menghormati roti dan garam sudah menjadi satu budaya khas di Iran. Menghina roti dan garam berarti menghina harga diri sebuah bangsa.
Budaya ini sedikit banyak juga memasyarakat di kalangan etnis minoritas Uighur, China, yang memeluk agama Islam. Bagi bangsa ini, roti bukan hanya sebagai salah satu makanan pokok. Tetapi juga pertanda berkah, solidaritas, dan kekayaan di kalangan warga muslim.
Budaya konsumsi roti telah ada di kalangan masyarakat Uighur dari sejak lebih dari 2.000 tahun lalu.
Dari sekian roti yang membudaya di kota Xinjiang, roti Kuqa yang berukuran besar tampil lebih populer di kalangan masyarakat. Diameter roti ini berukuran 1 meter dan sangat tipis.
Etnis Uighur menempati kawasan barat China dan berasal dari kabilah Turki dan memeluk Islam Sunni. Menurut data statistik tahun 2009, sebagian kaum Uighur hidup di Kazakhstan dan sebagian kecil juga berada di Kyrgyzstan.
Bahasa etnis Uighur adalah Turki Uighur.
Beberapa foto berikut ini menunjukkan nilai roti di kalangan masyarakat Uighur.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email