Pesan Rahbar

Home » » Ayatullah Raisi: Ajaran Asyura Satu-satunya Penyelamat Umat Manusia

Ayatullah Raisi: Ajaran Asyura Satu-satunya Penyelamat Umat Manusia

Written By Unknown on Monday 17 October 2016 | 05:30:00


Perwalian Haram Suci Razavi mengatakan, satu-satunya kunci keselamatan umat manusia untuk terbebas dari cengkeraman kebodohan modern, adalah mengikuti ajaran-ajaran kemanusiaan Imam Hussein as di hari Asyura.

Astan News melaporkan, Ayatullah Sayid Ebrahim Raisi di malam Tasua di hadapan masyarakat yang memperingati kesyahidan Imam Hussein as di kompleks kebudayaan Ayehaye Mashhad, menjelaskan bahwa hari ini kejahatan-kejahatan ISIS dan Wahabi mengingatkan kita akan kejahatan-kejahatan kubu Yazid di hari Asyura.

Ia menuturkan, jika di masa lalu kebodohan atau jahiliyah telah merobek dada paman Nabi Muhammad Saw dan jantung beliau dimakan, dan kepala putra Rasulullah Saw ditancapkan di ujung tombak, maka hari ini sebagai kelanjutannya, kebodohan modern dengan seluruh penampakan kemanusiaan dan peradaban, tengah sibuk memenggal kepala dan merobek dada masyarakat tertindas dan tanpa perlindungan.

Raisi menambahkan, hari ini umat manusia dilanda penindasan, kerusakan, perampokan, kejahatan dan dampak buruk kebodohan modern, dan satu-satunya jalan keselamatan adalah mengikuti ajaran-ajaran Imam Hussein as dan mengikuti jalannya sebagaimana dilakukan rakyat Iran hari ini di bawah bendera Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar.

Anggota Dewan Tinggi Hauzah Ilmiah Khorasan menegaskan bahwa kebodohan modern mengancam kebebasan, independensi dan kemanusiaan.

“Sekarang, tersedia kapasitas untuk memusnahkan dan meruntuhkan kebodohan modern yang kuncinya adalah mengikuti ajaran-ajaran dan pelajaran Asyura Imam Hussein as,” ujarnya.

Anggota Dewan Ahli Kepemimpinan Iran itu mengutip perkataan Imam Khomeini “Semua yang kita miliki berasal dari Muharam dan Safar” dan menuturkan, kebangkitan Asyura adalah sebuah heroisme agung Ilahi dan Islami yang meniupkan ruh baru bagi Dunia Islam dan hari ini juga Asyura harus tetap dihidupkan, karena Asyura menjaga kehidupan kemanusiaan.

Ayatullah Raisi menerangkan bahwa Asyura menghidupkan cahaya dan rasionalitas. Ia menekankan, kekayaan dan kekuataan militer tidak bisa menjamin ketenangan, hari ini pemerintahan yang paling tidak tenang adalah pemerintahan Al Saud dan Al Khalifa.

Perwalian Haram Suci Razavi di bagian lain pidatonya mengingatkan urgensi menghidupkan kebangkitan Asyura.

“Kesyahidan Imam Hussein as dalam keadaan haus, begitu panas dan menyedihkan hati yang mengharuskan kita untuk selalu mengingat bibir Imam Hussein as yang kering kehausan setiap kita melihat sungai dan sumber air atau ketika meminum air, pasalnya air adalah pengingat bibir-bibir haus para syuhada Karbala,” paparnya.

Menurut Raisi sebagian banyak peristiwa dan kebangkitan untuk meraih kebebasan yang ada sepanjang sejarah umat manusia, mengikuti jejak langkah Asyura.

Ia menjelaskan, Karbala dan peristiwa-perisitiwa yang terjadi di dalamnya adalah puncak kemanusiaan dan keberanian dalam melawan puncak kelicikan, dan sekalipun terjadi peristiwa menyedihkan di dalamnya, namun pesan-pesan yang disampaikan kepada umat manusia jauh melampaui sebuah cerita sedih.

Anggota Dewan Tinggi Hauzah Ilmiah Khorasan itu mengatakan bahwa Asyura adalah rahasia keabadian, kehidupan, mengembangkan dan menghidupkan agama serta mewujudkan ajaran-ajaran Islam.

“Asyura adalah rahasia keabadian risalah kenabian Nabi Muhammad Saw dan Wilayah para washi dan apa yang dipahami dari heroisme agung ini adalah darah syuhada menjadi sumber perubahan dan pemberantasan kebodohan bagi seluruh alam,” imbuhnya.

Ayatullah Raisi menganggap masyarakat tidak rasional atau bodoh, sebagai kepanjangan tangan imperialisdan menuturkan, mereka yang mengangkat pedang terhadap putra Rasulullah Saw di hari Asyura, adalah musuh agama dan bertekad untuk menghancurkan agama. Mereka adalah manusia-manusia biasa yang berubah menjadi alat musuh karena kebodohannya dan itu adalah bencana besar bagi sejarah kemanusiaan.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: