Pesan Rahbar

Home » » Produktivitas Profesor Indonesia Masih Rendah

Produktivitas Profesor Indonesia Masih Rendah

Written By Unknown on Sunday 9 October 2016 | 20:13:00


Jumlah profesor di Tanah Air mengalami peningkatan cukup drastis setelah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) melakukan perubahan dalam proses birokrasi pengajuan guru besar. Kendati demikian, hal tersebut belum mampu mendongkrak jumlah publikasi ilmiah profesor di tingkat internasional.

"Jumlah publikasi internasional Indonesia jauh lebih rendah dari jumlah publikasi negara Malaysia. Posisi profesor kita ada setidaknya 5.188 profesor," ujar Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti (SDID) Kemristekdikti, Ali Ghufron Mukti dikutip dari laman Universitas Padjadjaran (Unpad), Jumat (7/10/2016).

Sebelumnya, di akhir 2015 jumlah profesor di Indonesia sekira 4.700 orang. Menurut Ghufron, peningkatan tersebut terjadi lantaran kemudahan dalam pengurusan jabatan profesor. Ghufron menegaskan, kemudahan juga dibebankan dengan tanggung jawab untuk bisa mengembangkan keilmuan.

"Kalau kita mau meningkatkan kualitas pendidikan tinggi kita, jumlah profesor itu harus banyak. Pengembangan program studi itu tidak bisa tanpa adanya profesor," terangnya.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyebut, saat ini banyak dosen yang sudah menjadi profesor lantas menjadi tidak produktif. Padahal, seharusnya dalam setahun profesor bisa menghasilkan minimal dua publikasi internasional.

"Kita mudahkan para dosen untuk menjadi profesor, setelah jadi tolong produktif," ucapnya.

Atas tuntutan tersebut, Rektor Unpad, Prof Tri Hanggono Achmad mengatakan, aspek kerja sama antar disiplin ilmu menjadi kunci meningkatnya jumlah publikasi ilmiah.

"Transdisiplin juga merupakan fasilitas untuk riset. Betapa tidak mudah kalau kita melakukan riset atau publikasi, yang pendekatannya lebih pada diri kita sendiri. Kalau kita lihat dari berbagai publikasi pada media bereputasi, seluruhnya pasti menggunakan pendekatan multidisiplin," tukas Tri Hanggono.

(Oke-Zone/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: