Pesan Rahbar

Home » » Syekh Al Azhar: Haram Meneteskan Darah, Merampas Harta dan Kehormatan Muslimin

Syekh Al Azhar: Haram Meneteskan Darah, Merampas Harta dan Kehormatan Muslimin

Written By Unknown on Saturday, 3 December 2016 | 23:02:00


Hari ketiga menginjakkan kaki di Jakarta, Grand Syekh Al Azhar Mesir, Prof. Dr. Ahmad Muhammad At Tayyeb, bersama rombongan melanjutkan agendanya ke UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa (23/2). Dia menjadi tamu utama dalam forum bertema “Orasi Perdamaian dan Kemanusiaan” yang diselenggarakan Ikatan Alumni Al Azhar Internasional (IAAI) cabang Indonesia bekerjasama dengan UIN Jakarta.

“Kita menghadapi ancaman hilangnya rasa perdamaian yang diikuti oleh menyebarluasnya kekacauan dan kegelisahan, serta dominasi kekuatan pihak tertentu yang menguasai orang-orang lemah,” ungkap Syekh Ahmad.

Hal yang lebih buruk lagi, menurutnya, terwujud dengan banyaknya kejahatan dalam bentuk peperangan, serta penumpahan darah mengatasnamakan agama, khususnya Islam. “Dengan sengaja banyak aktor kejahatan menyematkan sifat teroris pada agama Islam,” imbuhnya.

“Bagaimana mungkin Islam dijuluki sebagai ‘agama teroris’, padahal Islam adalah agama yang diproklamirkan oleh Rasulullah bahwa Islam adalah agamabyang setiap manusia merasa aman dan selamat dari tindakan dan perkataan tetangganya. Setiap Muslim terhadap Muslim lainnya haram meneteskan darah, merampas harta dan kehormatan. Islam juga tidak hanya melarang pembunuhan dan penetesan darah, bahkan Islam juga melarang sikap menakut-nakuti orang lain meskipun hanya bercanda. Nah, bagaimana mungkin agama ini dituduh sebagai agama teroris dan haus kekerasan? Padahal Rasulullah disebut sebagai pembawa kasih sayang kepada seluruh umat manusia?”

Dalam ceramahnya, Syekh Ahmad kembali mengingatkan, sesungguhnya Allah SWT tidak pernah menurunkan agama untuk memecah belah umat manusia, tidak juga untuk memberikan kemudharatan dan rasa takut.

Allah SWT menurunkan Islam sebagai cahaya petunjuk dan rahmah serta kasih sayang, katanya. Bahkan jika terjadi peperangan sekalipun, Islam menunjukkan sikap adilnya sekalipun kepada musuh, dengan dilarang membunuh wanita, orang tua, serta anak kecil. “Sikap ini membuktikan bahwa Islam sangat menekankan nilai-nilai kasih sayang meskipun kepada musuh. Oleh sebab itu, sangat tidak masuk akal jika saat ini dengan sangat serampangan Islam dihukumi sebagai agama penyebar kekerasan,” terang Syekh Ahmad.

Selain itu dia juga berpesan kepada hadirin untuk menghindari fanatisme terhadap golongan yang menimbulkan sikap paling benar dan mudah menyalahkan pihak lain. Hal inilah yang menurutnya penyebab perpecahan sehingga para musuh dengan lebih mudah memecah-belah umat Islam.

Acara yang terselenggara di Aula Prof. Dr. Harun Nasution ini juga dihadiri oleh Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, MA, para alumni Al Azhar, dan peserta lain dari berbagai kalangan.[]

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: