Pesan Rahbar

Home » » Sunan Giri Adalah Syi’ah

Sunan Giri Adalah Syi’ah

Written By Unknown on Tuesday, 8 July 2014 | 21:32:00







Bismillaahirrahmaanirrahiim

Allahumma Shalli Alaa Muhammad Wa Alaa Ali Muhammad Wa Ajjil Farajahum
Sunan Giri memiliki nama asli Maulana ‘Ainul Yaqin (Raden Paku) beliau merupakan keturunan raja Blambangan dari pihak Ibu. Sedangkan ayahnya adalah Maulana Ishak merupakan keturunan dari Maulana Malik Ibrahim.

Maulana Malik Ibrahim sendiri adalah seorang Waliyullah yang termasuk anggota walisongo generasi pertama. Maulana Malik Ibrahim sendiri menurut para sejarawan adalah berasal dari PERSIA. Ada juga yang menyebut dari Asia Tengah. (yang OTOMATIS tidak jauh2 juga antara daerah PERSIA (Iran) dan IRAQ).

Paragraf ke 2 td sekaligus merupakan bukti PERTAMA.
Sunan Giri menetap di Gresik dan mendirikan Pesantren dengan sedikit aura kerajaan (ada prajurit, senopati, dll.) sehingga selain disebut Pesantren Giri juga terkenal dengan sebutan Giri Kedaton.
Giri Kedaton ternyata berumur panjang. Bahkan lebih panjang dari umur kerajaan Demak sendiri yang dahulu merupakan kerajaan induk dari Giri Kedaton.

ISLAM WATU TELU DI LOMBOK BERAKAR DARI MAZHAB SYI’AH.
Menurut Sejarawan John Ryan Bartholemew. Dalam bukunya “Alif Lam Mim: Kearifan Masyarakat Sasak (2001)”, Bartholemew menganggap bahwa Islam yang pertama kali masuk di Lombok adalah Islam Watu Telu yang dibawa oleh para santri Sunan Giri Prapen (keturunan Sunan Giri dari dinasti Giri). Sedangkan Islam Wetu Lima baru masuk belakangan pada sekitar abad 17 M yang dibawa oleh para ulama dari kesultanan-kesultanan di Sulawesi.

Selain itu, ritual di kalangan suku Sasak yang terkadang melaksanakan shalat 3 kali dalam sehari semalam disinyalir kuat merupakan pengaruh dari mazhab Syi’ahnya pengikut sunan Giri yang mengajarkan masyarakat di Lombok pada waktu itu untuk melaksanakan shalat fardhu dengan cara: Shalat Shubuh berdiri sendiri, Shalat dzuhur dijama’ dengan Shalat ‘Ashar, dan Shalat Maghrib dijama’ dengan Shalat Isya’. Sehingga muncullah istilah Watu Telu di belakangan hari.

Yang ini merupakan BUKTI KEDUA dari Syi’ahnya Sunan Giri dan dinasti Giri Kedaton.
MUNGKIN ada yang bertanya, lalu kenapa Mazhab Syi’ah kurang berkembang di Pulau Jawa? Ini beberapa jawaban yang merupakan hipotesa saya pribadi:
1. Santri santri Pesantren Giri sangat jarang sekali yang mengabdi pada suatu kerajaan. Kebanyakan dari mereka lebih banyak yang berdakwah keliling.
2. Dakwah Sunan Giri diimbangi oleh wali wali lain dari Non Syi’ah ATAU Sunan Giri sengaja bertaqqiyah dalam beberapa hal agar tidak terjadi Crash dengan dakwah para Wali non-Syi’ah yg lain.
3. Karena para santri alumnus pesantren Giri jarang sekali ada yang mengabdi pada kerajaan-kerajaan yang ada pada saat itu, sehingga mazhab Syi’ah tidak mendapat BACK UP kekuasaan.
4.Jumlah alumnus pesantren Giri masih kalah jumlah dengan para ulama/pendakwah non-Syi’ah yang di BACK UP oleh kerajaan-kerajaan pada waktu itu karena Para ulama Non-Syi’ah banyak sekali yang menjadi “Abdi Dalem Santri” (mengabdi) pada kerajaan-kerajaan yang ada pada waktu itu.
Sehingga ENDINGnya Syi’ah hanya dipakai sebagai salah satu unsur akulturasi pada kebudayaan Kejawen selain Sufisme-Hinduisme-Animi/Dinasmisme. Seperti terkenal pada kepercayaan Suro, dimana orang Jawa menganggap sebagai bulan kesedihan atas meninggalnya Imam Hussain a.s sehingga semua orang jawa harus bersedih dan pantang bergembira ria (seperti: Bepergian jauh, mengadakan pernikahan, dll) karena jika dilanggar akan mendapat Bala’.
5. FAKTA bahwa pada masa kerajaan Mataram Islam, Giri Kedaton merupakan salah satu musuh utama Mataram. Sehingga wajar jika (mungkin) ajaran2nya juga dilarang pada waktu itu. Padahal Kerajaan Mataram Islam ini berkuasa cukup lama.
6. FAKTA bahwa para orang timur tengah yang tinggal di Ibukota Mataram Islam saat itu, termasuk pasca perjanjian Giyanti. adalah berasal dari daerah Mekkah,Madinah (SAUDI) ataupun Rum (TURKI). Tidak seperti masa2 awal perkembangan Islam di Nusantara yang mana kebanyakan dari orang-orang yang berasal dari Wilayah Barat adalah berasal dari Persia (IRAN) atau Gujarat. (INDIA)

Kesimpulannya:
1. Saya berkeyakinan bahwa Sunan Giri adalah seorang Syi’ah.
2. Tenggelamnya mazhab Syi’ah di Jawa karena kurangnya dukungan dari kekuasaan pada masa itu & kalah jumlah oleh para pendakwah Sunni. Sehingga akhirnya yang sempat bermazhab Syi’ah pada masa itupun akhirnya beralih ke Sunni karena arus zaman.

Wallahu A’lam.
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: