Kepala Gereja Protestan Jerman meminta Islam diajarkan dalam sekolah-sekolah negeri di seantero Negeri Panser. Permintaan ini dimaksudkan agar para pemuda Muslim tidak tergoda rayuan untuk menjadi fundamentalis atau ekstremis.
Uskup Heinrich Bedford-Strohm menyampaikan permintaannya itu lewat harian Heilbronner Stimme. Ia beranggapan dengan mengajarkan mata pelajaran Islam di semua sekolah di Jerman, murid-murid yang beragama Islam dapat menjadi kritis terhadap agamanya sendiri.
Tujuh dari 16 negara bagian Jerman menawarkan berbagai bentuk mata pelajaran agama Islam di sekolah mereka, sama dengan pelajaran agama Kristen dan Katolik. Negeri Panser sendiri diketahui memiliki empat juta penduduk Muslim, sekira lima persen dari total populasi mereka.
Pandangan terhadap Islam di Jerman berubah seiring beberapa serangan teror di Eropa seperti teror Paris dan bom Brussels. Gejala Islamophobia semakin meningkat dengan munculnya kelompok anti-imigrasi (AFD) seiring dengan masuknya jutaan imigran asal Timur-Tengah ke Benua Biru pada 2015.
Bedford-Strohm ingin agar seluruh agama kompatibel dengan konstitusi demokrasi Jerman. “Toleransi, kebebasan beragama, dan kebebasan hati nurani harus berlaku kepada semua agama,” tuturnya dalam harianHeilbronner Stimme, sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (29/5/2016).
Menutup opininya, Bedford-Strohm meminta semua asosiasi Islam di Jerman bertanggung jawab terhadap program ini. Ia berharap agar semua asosiasi tersebut dapat menjadi mitra penting untuk Jerman.
(Oke-Zone/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email