Ayat 106 surat Yusuf menyebut bahwa kebanyakan orang-orang mukmin sebagai pelaku syirik, jika diteliti syirik yang dimaksud dalam ayat ini ini bukn bentuk kesyirikan dalam aqidah, namun syirik dalam akhlaq atau syirik dalam amalan.
Hujjatul Islam Muhammad Ali Kusya, di awal ceramahnya membaca ayat 13 surat Luqman, beliau mengatakan bahwa Allah swt mengutip ayat ini dari ucapan Luqman Hakim, yang ketika itu ia sedang menasehati anaknya dengan kata-kata : janganlah sekali-kali engkau menyekutukan Allah, karena sesungguhnya syirik itu adalah kezhaliman yang sangat besar.
Dalam surat Luqman ayat 13 yang berbunyi “Inna As-Syirka Lazhulmun Azhim” dalam kalimat ini Inna dan laam dalam kata Lazhulmun dan juga susunan yang berbentuk kata benda mengindikasikan penegasan dan penekanan, berarti dalam ayat ini terdapat 3 penekanan sekaligus untuk kata syirik, dengan begitu dapat dipastikan bahwa syirik adalah suatu dosa yang sangat besar.
Dibagian lain ceramahnya, Hujjatul Islam Muhammad Ali mengatakan bahwa pada ayat 106 surat Yusuf kenapa disebutkan kebanyakan orang-orang mukmin adalah pelaku perbuatan musyrik, bagaimana bisa orang yang beriman kepada Allah, hari kiamat, nubuwat, Imamah, keadilan, sifat-sifat ilahi, malaikat dan kegaiban ini disebut sebagai pelaku perbuatan syirik?
Jika diteliti, syirik yang dimaksud bukanlah syirik dalam aqidah, akan tetapi syirik dalam akhlaq atau syirik dalam amalan, misalnya orang yang memiliki sifat iri atau dalam hatinya dipenuhi dengan dendam kepada sesama mukmin, maka ia disebut dengan syirik akhlaqi, begitu juga dengan orang yang suka menjilat atau berbohong dan mengingkari janjinya maka ia disebut sebagai syirik dalam amalan.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email