Kelompok Takfiri dan ISIS meskipun mereka mengucapkan “Allahu Akbar” dan “Laa Ilaaha Illallah” namun mereka membakar hidup-hidup orang tak berdosa.
Salah seorang peneliti di hauzah, Hujjatul Islam Chawusyi, saat menyampaikan ceramahnya di Masjid Jamkaran mengatakan bahwa salah satu hari-hari yang khusus untuk membaca ziarah kepada Imam Ali Ridha as adalah pada hari ke-23 Dzulqa’dah.
Menurut beliau, shalat dua raka’at di hari memiliki pahala yang sangat luar biasa, yang pahalanya sama dengan 100 tahun ibadah, terdapat riwayat lainnya yang menjelaskan pahala shalat di hari ini.
Namun, pahala shalat ini akan dinerikan kepada mereka yang melakukan kewajiban-kewajiban lainnya, dimana pahala ini tidak diberikan kepada orang yang hanya shalat saja namun tidak berpuasa. Memang, Allah swt tidak butuh kepada shalat kita, namun kita yang butuh kepada Allah swt, dengan begitu shalat yang kita lakukan adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah swt.
Di bagian lainnya, Hujjatul Islam Cawusyi menuturkan, Kelompok Takfiri dan ISIS meskipun mereka mengucapkan “Allahu Akbar” dan “Laa Ilaaha Illallah” namun mereka membakar hidup-hidup orang tak berdosa. Karena mereka sebenarnya tidak pernah memahami apa maksud dari kedua kalimah tersebut.
Lebih lanjut beliau mengatakan, Ma’mun adalah seorang yang mampu membaca surat Al-Baqarah dengan cara membacanya dari ayat terakhir ke belakang, dan ia juga merupakan alim dan faqih di zamannya, ia juga menikahkan outerinya dengan Imam Ridha as, namun yang jadi masalah adalah tipu daya yang ia lakukan untuk menteror Imam Ali Ridha as.
Ini semua karena ia tidak memahami rukun dan pondasi agama yaitu Ahlul Bayt as, pungkasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email