Pesan Rahbar

Home » » Menjelajah di Bulan

Menjelajah di Bulan

Written By Unknown on Friday, 6 January 2017 | 19:36:00


Bulan merupakan salah satu bagian dari tata surya yang terdekat dengan bumi, jarak bulan dari planet bumi ini sekitar 384.446 kilometer.

Keadaan di planet ini dingin dan kering, temperatur terendahnya bisa mencapai 177 derajat di bawah nol dan suhu panasnya ketika cahaya matahari memancar pada sebagian daerahnya bisa mencapai 184 derajat di atas nol. Karena perbedaan suhu udara yang ekstrim inilah sehingga secara lahiriah planet ini tak dihuni oleh makhluk hidup.

Pengaruh kekuatan magnetis yang dimiliki oleh bulan telah menyebabkan air laut di bumi mengalami dua kali pasang surut pada setiap harinya, yaitu enam jam terjadi pasang air dan enam jam mengalami surut.

Bisa dikatakan bahwa pada setiap permulaan dan pertengahan bulan qamari terjadi pasang-surut air laut lebih kuat dibanding pada hari-hari lainnya, pada saat ini permukaan air lebih banyak mengalami kenaikan dan penurunan yang akhirnya akan menimbulkan pergolakan air laut cukup besar. Air laut yang berombak itu akan menabrak pinggiran laut sehingga menyebabkan terjadinya longsor dan abrasi pada struktur pantai, dan kejadian ini terulang terus-menerus. Laut sebagaimana sebuah alat penggiling sangat besar yang melakukan aksinya dengan ombaknya untuk menghancurkan struktur tepiannya sendiri dan mengubahnya menjadi kerikil dan pasir lalu menciptakan lekukan-lekukan di pantai.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih detail tentang keadaan planet bulan, sejak beberapa tahun yang lalu telah terjadi persaingan ketat dalam inovasi dan tekhnologi antariksa antara Rusia dan Amerika, dengan menggunakan pesawat ruang angkasa mereka berhasil memperoleh gambar-gambar yang kemudian menghasilkan informasi-informasi antara lain:

Pada tahun 1959 Rusia mengirimkan pesawat ruang angkasa tak berawak bernama Lunig III ke arah bulan, dan pesawat tersebut dipandu untuk menuju ke belahan bulan yang tidak terlihat dari bumi, dari perjalanan ini diperoleh gambar-gambar yang kemudian dikirim ke bumi dan ditemukan bahwa pada belahan bulan ini ternyata tidak terdapat bercak-bercak bernama samudra sebagaimana pada belahan bulan yang terlihat (dari bumi), dan ketinggian yang terdapat pada belahan ini tidak sama dengan ketinggian yang terdapat pada belahan bulan yang terlihat.

Di antara gundukan-gundukan yang terdapat pada permukaan bulan, terdapat sebuah lobang dengan lebar sekitar 300 kilometer yang kemudian diberi nama samudra Moskow, dan terdapat pula sederetan gunung yang diberi nama Savotiski. Berdasarkan laporan para ilmuwan antariksa, medan yang terdapat di belakang bulan dengan medan yang terlihat memiliki perbedaan yang mencolok. Akan tetapi harus diketahui bahwa bayangan yang terdapat pada bagian ini lebih sedikit dan permukaannya terlihat lebih rata. Akan tetapi yang jelas bahwa medan yang ditemukan di bumi memiliki lembah dan gunung-gunung yang lebih banyak, penyebab dari hal ini belum diketahui dengan jelas. Keadaan bumi pun seperti itu, gunung dan lautan tidak terletak pada satu permukaan tertentu.

Pada tanggal 23 November 1966 pesawat antariksa Amerika dengan kameranya yang sangat detail telah diterbangkan pula ke ruang angkasa dan berhasil mengirimkan gambar-gambar dari belahan utara bulan dan daerah-daerah pelosok bulan yang sama sekali tak terlihat dari bumi, dari sini ditemukan bahwa pada permukaan bulan ini terdapat lobang yang memiliki estimasi lebar sekitar 1500.000 kilometer persegi, dan jarak seluruh medan yang terletak secara rata dan menerus tersebut kira-kira memiliki panjang 1000 kilometer, mereka juga telah menamakan salah satu lobang bulan dengan nama Kouperink.

Mulut lobang yang merupakan salah satu lobang berukuran terbesar yang terdapat di bulan ini, telah ada sejak zaman kuno, lebarnya diperkirakan mencapai 96 kilometer dan memiliki kedalaman hingga 3200 meter.

Gambar-gambar mengenai bulan yang diperoleh melalui teleskop bumi juga bisa menunjukkan benda-benda yang kecil.

Pesawat antariksa Amerika memiliki dua kamera di dalamnya, salah satu kamera memiliki derajat ketelitian yang sedang dan kamera lainnya memiliki derajat ketelitian yang lebih tinggi. Kamera kecil lebih banyak memperlihatkan lembah-lembah yang dari permukaan mulut Kouperink memiliki ketinggian 333 meter atau lebih dan memiliki kemiringan kira-kira 30 derajat. Lembah ini tertutup oleh kerikil dan serpihan-serpihan batu lembek. Permukaan bagian depan hingga lembah memiliki jarak 52.800 meter dan tertutup oleh batu-batu gunung berapi, demikian juga pada lobang-lobang lainnya yang berada di dekat permukaan memiliki lebar 20.000 meter dan kedalaman 1.500 meter.

Pada permukaan lobang Kouperink terdapat serpihan-serpihan batu yang masing-masing memiliki lebar hingga 50 meter, diperkirakan serpihan ini terjadi karena adanya tabrakan antara meteor-meteor langit dengan permukaan bulan yang terjadi jutaan tahun sebelumnya, demikian juga terdapat puncak-puncak pada permukaan bulan yang ketinggiannya mencapai 300 meter.

Selain itu pada tanggal 6 November 1966 pesawat antariksa Arbiter diterbangkan pula ke arah bulan, dan dalam tempo dua minggu pesawat ini berhasil mengambil gambar-gambar dari lintas katulistiwa bulan yang panjangnya kira-kira sejauh 3200 kilometer.

(Israq/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: