Saudi merupakan pengekspor minyak terbesak kedua ke Amerika.
Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump melarang imigran dari tujuh negara berpenduduk mayoritas muslim - Iran, Irak, Suriah, Yaman, Libya, Sudan, dan Somalia - bisa merusak kepentingan negara adikuasa itu dalam skala lebih luas.
Trump meneken surat keputusan soal pelarangan itu dua pekan lalu. Dia beralasan larangan berlaku 90 hari itu untuk mencegah teroris menyusup ke negaranya. Dia juga menolak pengungsi dari seluruh dunia selama 120 hari, namun bagi pengungsi asal Suriah tanpa batas waktu.
Negara-negara muslim itu merupakan salah satu mitra dagang terpenting Amerika. Menurut Biro Sensus Amerika Serikat, nilai perdagangan dengan negara-negara muslim pada 2015 sebesar US$ 220 miliar.
Berikut lima negara muslim merupakan mitra dagang terpenting Amerika:
1. Malaysia
Amerika mengalami defisit US$ 22,9 miliar dalam perdagangan dengan Malaysia.
Perusahaan-perusahaan Amerika, termasuk Exxon Mobil, Chevron, Conoco Philips, Murphy Oil, dan Dow Chemical telah berinvestasi miliaran dolar di Malaysia lewat unit-unit usaha dan berpatungan dengan perusahaan-perusahaan lokal.
Ini belum termasuk di sektor layanan keuangan dan manufaktur. Biro Analisa Ekonomi bilang perusahaan-perusahaan Amerika pada 2015 menanamkan modal hampir US$ 14 miliar di Malaysia.
2. Arab Saudi
Nilai perdagangan barang Amerika-Arab Saudi dalam sebelas bulan pertama tahun lalu sebesar US$ 31 miliar. Amerika mengekspor mobil, mesin industri, peralatan konstruksi, pesawat penumpang, sistem pertahanan, produk-produk teknologi informasi dan perawatan kesehatan ke Saudi.
Sebaliknya, Amerika membeli 386 juta barel minyak dari Arab Saudi pada 2015, menurut Badan Informasi Energi Amerika Serikat. Saudi merupakan pengekspor minyak terbesak kedua ke Amerika.
Perusahaan-perusahaan Amerika telah berinvestasi US$ 10 miliar di Saudi, termasuk US$ 1 miliar dari General Electric.
3. Uni Emirat Arab
Nilai perdagangan barang Amerika-Uni Emirat Arab (UEA) dalam sebelas bulan pertama tahun lalu sebesar US$ 23,3 miliar.
Lebih dari seribu perusahaan Amerika beroperasi di UEA.
Pabrik Boeing di Timur Tengah berlokasi di Dubai. Ia berpatungan dengan perusahaan investasi setempat, Mubadala, untuk memproduksi suku cadang bagi Boeing 777 dan 787 Dreamliner. Usaha patungan ini terbentuk pada 2013, seniai US$ 2,3 miliar dalam waktu lebih dari sepuluh tahun.
Lockheed Martin, General Electric, dan Exxon Mobil juga memiliki kontrak bisnis jangka panjang di UEA.
4. Indonesia
Indonesia negara berpenduduk muslim terbesar sejagat.
Nilai perdagangan barang Amerika-Indonesia dalam sebelas bulan pertama tahun lalu sebesar US$ 23, miliar.
Indonesia, juga tergabung dalam kelompok G20, telah menggaet investasi dari Amerika senilai US$ 13,5 miliar, kebanyakan di sektor pertambangan.
General Motors mempunyai sebuah pabrik di luar Jakarta. Cargill juga hadir di Indonesia.
5. Turki
Nilai perdagangan Amerika-Turki tumbuh menjadi US$ 17,4 miliar pada 2015 dari US$ 10,8 miliar di 2009.
Perusahaan-perusahaan Amerika telah berinvestasi US$ 3,6 miliar di Turki dalam beberapa tahun terakhir, terutama di sektor perbankan dan manufaktur.
Ford, Gerenral Electric, dan Unilever beroperasi di Turki. Mempekerjakan lebih dari sepuluh ribu orang, Ford adalah pabrik otomotif terbesar ada di Turki.
(CNN/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Fasilitas milik Saudi Aramco. (Foto: saudiaramco.com)
Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump melarang imigran dari tujuh negara berpenduduk mayoritas muslim - Iran, Irak, Suriah, Yaman, Libya, Sudan, dan Somalia - bisa merusak kepentingan negara adikuasa itu dalam skala lebih luas.
Trump meneken surat keputusan soal pelarangan itu dua pekan lalu. Dia beralasan larangan berlaku 90 hari itu untuk mencegah teroris menyusup ke negaranya. Dia juga menolak pengungsi dari seluruh dunia selama 120 hari, namun bagi pengungsi asal Suriah tanpa batas waktu.
Negara-negara muslim itu merupakan salah satu mitra dagang terpenting Amerika. Menurut Biro Sensus Amerika Serikat, nilai perdagangan dengan negara-negara muslim pada 2015 sebesar US$ 220 miliar.
Berikut lima negara muslim merupakan mitra dagang terpenting Amerika:
1. Malaysia
Amerika mengalami defisit US$ 22,9 miliar dalam perdagangan dengan Malaysia.
Perusahaan-perusahaan Amerika, termasuk Exxon Mobil, Chevron, Conoco Philips, Murphy Oil, dan Dow Chemical telah berinvestasi miliaran dolar di Malaysia lewat unit-unit usaha dan berpatungan dengan perusahaan-perusahaan lokal.
Ini belum termasuk di sektor layanan keuangan dan manufaktur. Biro Analisa Ekonomi bilang perusahaan-perusahaan Amerika pada 2015 menanamkan modal hampir US$ 14 miliar di Malaysia.
2. Arab Saudi
Nilai perdagangan barang Amerika-Arab Saudi dalam sebelas bulan pertama tahun lalu sebesar US$ 31 miliar. Amerika mengekspor mobil, mesin industri, peralatan konstruksi, pesawat penumpang, sistem pertahanan, produk-produk teknologi informasi dan perawatan kesehatan ke Saudi.
Sebaliknya, Amerika membeli 386 juta barel minyak dari Arab Saudi pada 2015, menurut Badan Informasi Energi Amerika Serikat. Saudi merupakan pengekspor minyak terbesak kedua ke Amerika.
Perusahaan-perusahaan Amerika telah berinvestasi US$ 10 miliar di Saudi, termasuk US$ 1 miliar dari General Electric.
3. Uni Emirat Arab
Nilai perdagangan barang Amerika-Uni Emirat Arab (UEA) dalam sebelas bulan pertama tahun lalu sebesar US$ 23,3 miliar.
Lebih dari seribu perusahaan Amerika beroperasi di UEA.
Pabrik Boeing di Timur Tengah berlokasi di Dubai. Ia berpatungan dengan perusahaan investasi setempat, Mubadala, untuk memproduksi suku cadang bagi Boeing 777 dan 787 Dreamliner. Usaha patungan ini terbentuk pada 2013, seniai US$ 2,3 miliar dalam waktu lebih dari sepuluh tahun.
Lockheed Martin, General Electric, dan Exxon Mobil juga memiliki kontrak bisnis jangka panjang di UEA.
4. Indonesia
Indonesia negara berpenduduk muslim terbesar sejagat.
Nilai perdagangan barang Amerika-Indonesia dalam sebelas bulan pertama tahun lalu sebesar US$ 23, miliar.
Indonesia, juga tergabung dalam kelompok G20, telah menggaet investasi dari Amerika senilai US$ 13,5 miliar, kebanyakan di sektor pertambangan.
General Motors mempunyai sebuah pabrik di luar Jakarta. Cargill juga hadir di Indonesia.
5. Turki
Nilai perdagangan Amerika-Turki tumbuh menjadi US$ 17,4 miliar pada 2015 dari US$ 10,8 miliar di 2009.
Perusahaan-perusahaan Amerika telah berinvestasi US$ 3,6 miliar di Turki dalam beberapa tahun terakhir, terutama di sektor perbankan dan manufaktur.
Ford, Gerenral Electric, dan Unilever beroperasi di Turki. Mempekerjakan lebih dari sepuluh ribu orang, Ford adalah pabrik otomotif terbesar ada di Turki.
(CNN/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email