Pesan Rahbar

Home » » Testimoni Menyedihkan Tentang Ibu M. Adam Siswa Akpol Yang Tewas Dianiaya 12 Senior, Ternyata Pendukung Sejati Ahok

Testimoni Menyedihkan Tentang Ibu M. Adam Siswa Akpol Yang Tewas Dianiaya 12 Senior, Ternyata Pendukung Sejati Ahok

Written By Unknown on Monday 22 May 2017 | 10:22:00


Pupus sudah cita-cita Muhammad Adam (21) untuk menjadi perwira di kepolisian. Pada Kamis (18/5) dini hari dia tutup usia setelah dikeroyok kakak tingkatnya yang ada di Akademi Kepolisian Semarang, Jawa Tengah.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, dari insiden maut itu, Polda Jateng telah menetapkan 14 taruna Akpol tingkat III sebagai tersangka. Kini kata dia, 14 tersangka sudah ditahan di Mapolda Jateng.

Sahabat dari taruna Akpol tingkat II Brigadir Dua Taruna (Brigdatar) Mohammad Adam yang meninggal dunia, melayat ke rumah duka di Jakarta Selatan. Teman-teman seangkatan dari Adam selama mengenyam pendidikan di Akpol itu mendatangi rumahnya mengucapkan bela sungkawa kepada pihak keluarga.

Terpantau di Jl Penghulu 99 Murtado 21, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (19/5/2017), sejumlah sahabat Adam itu datang sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka tampak mengenakan seragam coklat, khas dari kepolisian.

Setiba di lokasi, teman-teman dari Adam itu langsung masuk ke rumah duka dan bertemu dengan pihak keluarga. Setelah itu, mereka langsung menyampaikan duka kepada keluarga Adam.

"Kami turut berduka cita yang mendalam," ujar salah seorang pelayat.


Mohammad Idris, salah seorang teman Adam, juga turut menceritakan keseharian Almarhum saat berada di Akpol. Menurut Idris, Adam adalah orang yang sangat baik dan ramah.

"Untuk keseharian di Akpol, orangnya sangat baik ramah," kata Idris.

Seraya mata berkaca-kaca, Idris juga memohon maaf kepada pihak keluarga apabila teman-temannya mempunyai kesalahan kepada Adam. Begitu pula sebaliknya, mereka sudah memaafkan apabila Adam mempunyai kekeliruan baik sengaja atau tidak disengaja.

"Kepada keluarga turut berduka cita, berbela sungkawa dan apapun kesalahan dari kami mohon maaf begitupun dari kami sendiri, telah kami maafkan," tuturnya.

Hingga saat ini, teman-teman dari Adam masih melangsungkan pertemuan dengan pihak keluarga. Tampak sesekali mereka meneteskan air mata saat menceritakan tentang Adam.

Beredar testimoni ibu M.Adam pendukung sejati Ahok

Akun twitter @maklambeturah terdapat memposting testimoni terkait ibu M.Adam yang merupakan single parent tpai berjuang untuk anaknya agar masuk Akpol. Bahkan di tempat kerjanya ibu M.Adam 'tersingkir' dari rekan-rekannya yang anti Ahok. Ibu M.Adam bahkan menangis saat mendengar Ahok masuk penjara juga mendatangi Balaikota untuka memberikan dukungan kepada Pak Djarot.

Berikut kutipannya:

"Emak bisa tolong, Nama Sy .............., Pegawai ...................., Teman Kantor Sy Ibu2, Single Parents, sdh Hajjah, Orang Minang, Ahokers Sejati, sampai dimusuhin Teman Kantor sm Saudara, sampai Ahok dipenjara saja nangis, Namanya Ibu Adria .................. No Hp. ..............6131. Teman Sy ini Ibunya Muhammad Adam Taruna AKPOL yg Meninggal dianiyaya Seniornya. Bisa nggak Ibu Kontak Pak AHOK ( Walaupun Sulit ) atau Istrinya Ibu Veronica Tan untuk menelpon atau mengunjungi Teman Saya mengucapkan Duka, karena Teman Saya inikan Warga Jakarta Selatan ( Kebayoran Lama ) yang ikut mendukung Pak AHOK dan Keinginnannya kemarin ingin ke Walikota untuk ikut Berduka. Biar Saling menghibur. Mudah2an Emak Lambe Turah bisa membantu. ini Serius Lho. Itu kalau Emak berkenan membantu. Terima Kasih"
Semoga rekan relawan pendukung Ahok-Djarot pun sama berbagi kasih dengan ibunda dari M.Adam..

Atas nama tim redaksi menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada ibunda dari M. Adam. Semoga arwah dari almarhum dimudahkan jalannya sehingga berada disisi-NYA. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran. Amien.


Berikut kronologi tewasnya M Adam:
Rabu (17/5)
- Pukul 21.00 WIB

Taruna Akpol Tingkat II dan Tingkat III melakukan apel malam.

- Pukul 22.30-23.00 WIB
Dilaksanakan pemberian waktu ke cafe untuk tingkat III

- Pukul 22.45- 23.00 WIB
Diberikan waktu cafe untuk tingkat II

Kamis (18/5)
- Pukul 00.30 WIB
Taruna Tingkat II yang tergabung dalam korps HIT (Himpunan Indonesia Timur) sejumlah 22 orang diantaranya korban M Adam menghadap ke Taruna Tingkat III karena adanya kesalahan

- Pukul 01.00 WIB
Seluruh Taruna Tingkat II sejumlah 22 orang dan Taruna Tingkat III sejumlah 12 orang berkumpul di gudang flat a atas Taruna Tingkat III. Selanjutnya Taruna Tingkat III memerintahkan seluruh Taruna Tingkat II untuk melaksanakan sikap tobat sambil diberikan arahan, kemudian pejabat korps HIT, ada dua orang dipisahkan untuk tobat roket dengan sikap kaki di atas dan kepala di bawah.
Korban M Adam yang anggota biasa ditarik ke depan oleh senior Tingkat III dan dalam sikap Mersing dipukul 5-6 kali di bagian ulu hati.

Pukulan terakhir terhadap korban menyebabkan korban merasa kesakitan dan kolaps / kejang. Kemudian Taruna Tingkat III melakukan upaya untuk menyadarkan dengan cara CPR, dan membasahi mukanya dengan air, dalam proses upaya pemulihan tersebut korban dipindahkan dari TKP gudang ke kamar A 1.3 (kamar sebelah gudang) ke kamar Taruna Tingkat III.
Hal ini kemudian dilaporkan ke pengawas.

- Pukul 02.25 WIB
Korban dibawa ke RS. Akpol oleh dua pengawas. Namun pada saat dimasukan mobil Inova warna hitam, korban sudah kaku.

- Pukul 02.30 WIBS
Sampai di RS Akpol dan dilakukan pengecekan oleh dokter rumah sakit
- Pukul 02.45 WIB
M Adam dinyatakan meninggal dunia.

- Pukul 04.30 WIB
Dokter jasa RS Akpol melapor ke Karumkit RS Akpol
- Pukul 05.00 WIB
Karumkit melakukan pemeriksaan dan korban dinyatakan meninggal sekitar 02.00 WIB. Korban meninggal dengan luka lebam di dada.
Ada tanda mati lemas dilihat dari jaringan di bawah kuku tangan dan kaki berwarna kebiruan, bibir dan selaput lendir mulut kebiruan, ada bintik pendarahan di kelopak mata kiri serta keluar sperma pada kemaluan, dugaan sementara kematian korban disebabkan kekurangan oksigen (asfiksia);

- Pukul 07.00 WIB
Jenazah tiba di Rs. Bhayangkara Semarang. Jenazah disimpan dikamar jenazah. Bahwa saat ini jenazah akan dilakukan autopsi sambil menunggu pihak keluarga korban.

(Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: