Publikasi kebudayaan benar Al-Quran di kalangan pasukan mobilisasi masyarakat dan melawan pemikiran serta ideologi sesat kelompok ISIS termasuk tujuan dari pendirian kantor Al-Quran yang berafiliasi dengan mobilisasi masyarakat Irak.
Abu Tahsin al-Najjar, aktivis Al-Quran Irak dan penanggung jawab kantor Al-Quran yang berafiliasi dengan mobilisasi masyarakat negara ini, saat wawancara dengan IQNA, dengan menjelaskan hal ini mengatakan, kantor Al-Quran adalah sebuah lembaga yang berafiliasi dengan mobilisasi masyarakat Irak, yang aktif dalam ranah publikasi kebudayaan Al-Quran dan konsolidasi serta melembagakannya dalam jiwa dan hati para mujahidin melalui penyelenggaraan lingkaran-lingkaran Al-Quran, musabaqoh dan festival Al-Quran di jantung front perang anti ISIS.
“Kantor Al-Quran mobilisasi masyarakat Irak setelah pembentukan pasukan mobilisasi masyarakat, dibentuk berdasarkan fatwa jihad kifayah Ayatullah al-Uzma Sistani,” tambahnya.
Abu Tahsin al-Najjar menegaskan, tujuan peluncuran kantor Al-Quran mobilisasi masyarakat Irak adalah publikasi kebudayaan dan ruh Al-Quran dan keberanian di kalangan para mujahidin mobilisasi masyarakat untuk melawan pemikiran sesat ISIS dan pengayom mereka, seperti wahabi dan negara-negara arogan.
Al-Najjar menjelaskan, kantor mobilisasi masyarakat Irak memiliki beragam aktivitas, diantaranya adalah penyelenggaraan workshop edukasi Ulumul Quran, yang memuat pendidikan makna, nilai dan akhlak-akhlak Al-Quran.
“Di antara aktivitas kantor ini adalah menyelenggarakan workshop edukasi tilawah surat Fatihah dan penjelasan kata-kata surat ini, pelaksanaan sejumlah majelis Al-Quran untuk pasukan mobilisasi masyarakat, khususnya pada bulan suci Ramadhan di semua kawasan dan titik-titik dimana pasukan mobilisasi masyarakat hadir di situ,” lanjutnya.
Lebih lanjut, penanggung jawab kantor Al-Quran mobilisasi masyarakat Irak mengatakan, di antara aktivitas kita adalah menyelenggarakan musabaqoh Al-Quran khusus pada bulan suci Ramadhan, dimana musabaqoh ini diselenggarakan secara nasional dan untuk semua mujahidin kelompok mobilisasi masyarakat dalam jurusan hafalan dan tilawah Al-Quran.
Lebih lanjut, Abu Tahsin al-Najjar mengisyaratkan penyelenggaraan festival dan konferensi Al-Quran oleh kantor tersebut. “Kantor mobilisasi masyarakat Irak, menyelenggarakan majelis Al-Quran untuk mengenang tragedi Speicher, dimana kurang lebih 1700 remaja tidak berdosa di bawah 20 tahun dibunuh secara massal di tempat ini,” ucapnya.
Dia menegaskan, para qori internasional dari Mesir dan juga para qori internasional dari kantor wakaf Syiah dan kantor wakaf Ahlussunnah Irak hadir dalam festival tersebut, yang diselenggarakan untuk mengenang tragedi Speicher.
Terkait peran lembaga dan aktivitas Al-Quran dalam melawan pemikiran sesat dan juga mengenalkan Islam sejati mengatakan, tidak diragukan lagi bahwa lembaga dan markas-markas Al-Quran memiliki peran signifikan dalam memublikasikan kebudayaan Al-Quran yang benar dan meluruskan pemikiran-pemikiran salah dan menyeleweng yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstrem.
“Pemikiran dan ideologi sahih dan benar adalah pemikiran yang bermuara dari Ahlulbait (As), karena Ahlulbait (As) telah menafsirkan dan menakwilkan Al-Quran secara sahih dan benar, sebagaimana maksud kalam wahyu Ilahi, dan lembaga Al-Quran ini memiliki peran signifikan dalam publikasi kebudayaan Al-Quran yang benar dan menghalau publikasi pemikiran dan ideologi yang menyimpang,” tambahnya.
Penanggung jawab kantor Al-Quran mobilisasi masyarakat Irak tentang pengembangan dan perluasan lembaga Al-Quran untuk mendidik generasi yang sadar dan berpengetahuan Islam secara benar dan ajaran-ajarannya yang bernilai, mengatakan, masalah ini terlaksana melalui komunikasi dengan masyarakat Islam dan juga penyelenggaraan majelis-majelis Al-Quran, pengajaran Ulumul Quran dan edukasi hafalan Al-Quran.
Di penghujung wawancara ini, Abu Tahsin al-Najjar mengungkapkan, pelembagaan ajaran-ajaran Al-Quran dalam hati dan benak masyarakat menyebabkan masyarakat berada dalam rute yang benar dan sahih, karena ucapan yang benar dapat berpengaruh pada ruh dan jiwa masyarakat, juga akan dapat memberikan efektivitas kepada masyarakat Islami.
(IQNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email