Larissa Hawkins mengenakan hijab untuk menunjukkan solidaritasnya dengan komunitas muslim Amerika.
Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari harian The Independent, aksi Hawkins ini langsung mendapat rekasi para pengurus perguruan tinggi dan ia diskors sementara waktu dari pekerjaannya.
Namun, skors tersebut karena pemediaan gerakan dan publikasi pesan solidaritasnya dengan komunitas muslim.
Larissa Hawkins, asisten profesor ilmu politik perguruan tinggi Wheaton mengumumkan, ia tidak akan mundur dari aksi tersebut karena telah di skors.
Prof non muslim Amerika tersebut menegaskan, motivasi saya adalah menunjukkan kecintaan Al-Masih kepada saudara dan saudari muslim kita yang sangat dikucilkan. Saya melakukan aksi-aksi ini karena kecintaan saya kepada Al-Masih dan pesannya untuk mencintai para tetangga kita.
Hawkins sejak tanggal 11 telah mulai mengenakan hijab. Aksi ini pasca pidato kontroversial Donald Trump, kandidat partai Republik Amerika dalam pemilu mendatang yang mendasarkan pelarangan masuknya muslim ke Amerika dan dalam rangka kelahiran Al-Masih dan tahun baru Masehi.
Dia mengumumkan, saya berdiri disamping para tetangga muslim saya karena kecintaan terhadap Al-Masih dan sebuah kecintaan yang saya yakini bahwa ia untuk semua dunia. Saya tidak sendirian dalam masalah ini. Di sini, di Illinois dan di seluruh penjuru Amerika para pengikut Al-Masih menunjukkan bahwa suara Islamofobia yang kita dengar di media-media bukan dari kata umat Kristen Amerika.
(IQNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email