10 kota paling intoleran di Indonesia menurut survei Setara Institute.
Setara Institute merilis hasil kajian indeks kota toleran 2015 seluruh Indonesia. Hasilnya, Kota Bogor menduduki posisi teratas sebagai kota intoleran setelah Bekasi, Banda Aceh, Tangerang, Depok, Bandung, Serang, Mataram, Sukabumi, Banjar dan Tasikmalaya.
Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos menyatakan peristiwa intoleran di kota hujan itu tidak dapat tertangani dengan baik oleh pemerintah daerah setempat.
Hal ini dicontohkannya dengan peristiwa yang selalu terulang mengenai GKI Yasmin, dan pemfasilitasan kegiatan pertemuan anti Syiah yang akan dilakukan di Balai Kota Bogor.
“Bagaimana mungkin pemerintah memfasilitasi kelompok-kelompok intoleransi,” ujar Bonar, Senin 11 November 2015. “Mengapa kota-kota ini bisa jadi kota terbawah dalam skor? Karena memang catat saja beberapa peristiwa yang terjadi di Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Depok,” lanjut Bonar.
Bonar mencontohkan, Bogor dalam beberapa waktu ini banyak kejadian-kejadian buruk, misalnya rencana relokasi GKI Yasmin, larangan peringatan Asyuro bagi penganut Syiah melalui surat edaran yang dikeluarkan oleh Walikota Bogor.
Bahkan ada kabar bahwa pertemuan Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) akan diadakan di gedung Wali Kota Bogor, ungkapnya.
Laporan tentang indeks kota toleran ini adalah laporan pertama Setara Institute yang disusun dengan memeriksa 4 variabel di 94 kota di Indonesia.
Variabel tersebut adalah regulasi pemerintah (RPJMD dan perda diskriminatif), tindakan pemerintah (pernyataan dan respon dari pemerintah terhadap kebebasan beragama/berkeyakinan), peristiwa intoleransi, dan demografi agama (komposisi penduduk berdasarkan agama).
Bonar mengatakan, riset ini dapat menjadi peringatan bagi pemerintah daerah untuk melindungi masyarakatnya, termasuk kelompok minoritas.
“Saran kami sebaiknya Menteri Dalam Negeri (Tjahjo Kumolo) memberikan perhatian terhadap temuan ini dan Mendagri mengambil langkah untuk koordinasi dengan pemerintah kota ini agar ada upaya lebih serius dalam perbaikan kebebasan beragama,” katanya.
Riset ini berlangsung dari tanggal 3 Agustus hingga 13 November 2015, yang dilakukan dengan survei dan menghasilkan indeks terhadap 94 kota di Indonesia.
Khusus Jakarta, kota-kota administrasi digabungkan menjadi satu, dalam hal mempromosikan dan mempraktikan toleransi.
Peneliti Setara Institut, Aminudin Syarief mengungkapkan skor nilai keduanya terbilang cukup jauh.
Selain kota-kota di sekitar Jakarta tersebut, kota-kota lain seperti Banda Aceh, Serang, Mataram, Sukabumi, Banjar, dan Tasikmalaya juga menempati 10 peringkat terbawah dalam indeks kota toleran.
Sementara itu, kota-kota yang menempati 10 kota paling toleran di Indonesia adalah: Pematang Siantar, Salatiga, Singkawang, Manado, Tual, Sibolga, Ambon, Sorong, Pontianak, dan Palangkaraya.
“Dalam riset yang kami lakukan, Pematang Siantar Paling toleran dengan nilai skor 1,47 sedangkan Bogor meraih skor 5,21,” ujar Aminudin.
(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email