Pesan Rahbar

Home » » Rusia Tuduh Erdogan dan Keluarganya Jalin Bisnis dengan ISIS

Rusia Tuduh Erdogan dan Keluarganya Jalin Bisnis dengan ISIS

Written By Unknown on Sunday, 17 April 2016 | 20:39:00

Foto: uludagsozluk.com

Pemerintah Rusia membuat klaim mengejutkan. Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov menyebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan keluarganya terlibat bisnis ilegal dengan ISIS. Bisnis ilegal yang dimaksud adalah bisnis minyak yang dijarah ISIS dari Suriah.

Pernyataan itu dikabarkan media pemerintah Rusia, Russia Today, Rabu, 2 Desember 2015. Anatoly Antonov memberikan komentar itu kepada kantor berita Rusia, Interfax. Dia mengatakan Moskow memiliki bukti yang menunjukkan Presiden Erdogan dan keluarganya mendapatkan keuntungan dari transaksi minyak dengan ISIS.

”Kami benar-benar yakin, bahwa tujuan akhir dari minyak curian adalah Turki,” kata Antonov, yang menunjukkan bukti data perdagangan minyak ilegal yang dilakukan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

”Menurut data kami, kepemimpinan politik negara (Turki), termasuk Presiden Erdogan dan keluarganya, terlibat dalam bisnis kriminal ini,” ujar Antonov kepada wartawan di Moskow, seperti dikutip Russia Today, semalam.

Menurutnya, tindakan Ankara sama halnya “menambahkan bensin ke dalam api”. ”Sebuah tim penjahat bersatu dengan elite Turki, yang terlibat dalam mencuri minyak dari negara-negara tetangganya, bertindak di wilayah tersebut. Minyak ini dipasok ke Turki pada skala industri besar melalui pipa improvisasi yang terdiri dari ribuan truk tanker minyak,” katanya.

Antonov mengatakan, meskipun bukti sudah diajukan oleh Rusia, Erdogan tidak mungkin untuk memenuhi janjinya untuk mengundurkan diri jika terbukti bekerjasama dengan ISIS. ”Kepemimpinan Turki, khususnya Erdogan, tidak akan mengundurkan diri dan tidak akan mengakui apa-apa bahkan jika wajah mereka akan diolesi dengan minyak curian,” sindir Antonov.

”Kami tahu nilai sebenarnya dari kata-kata Erdogan. Dia sudah ketahuan berbohong oleh wartawan Turki, yang menemukan persediaan senjata dan amunisi untuk teroris oleh Turki dengan kedok konvoi kemanusiaan. Untuk melakukan hal ini, para jurnalis pun dipenjara,” lanjut Antonov.

Antonov melanjutkan, bukti yang diajukan Rusia bukan bertujuan untuk memaksa Erdogan lengser. Tapi untuk membuka data ke publik, bahwa ada kaitan mengapa Turki menembak jatuh pesawat jet pembom Su-24 setelah pesawat-pesawat tempur Rusia membombardir rute dan truk-truk minyak ISIS yang menuju ke Turki.

”Saya menekankan bahwa pengunduran diri Erdogan bukanlah tujuan kami. Ini untuk orang-orang Turki untuk memutuskannya. Tujuan kami adalah untuk mengekang sumber pendanaan terorisme oleh aksi bersama,” katanya.

Rusia sebelumnya memang telah menuduh Turki membeli minyak dari ISIS, tapi ini adalah pertama kalinya Rusia melalui pejabat pemerintahnya menuduh langsung Erdogan dan keluarganya terlibat langsung.

Rusia menyatakan gambar satelit telah menunjukkan minyak ISIS diangkut ke Turki. Namun Rusia belum mengungkapkan bukti lebih lanjut.

Kementerian Pertahanan Rusia juga melaporkan, sekitar 2.000 milisi dan 120 ton amunisi telah dipindahkan dari Turki ke Suriah selama seminggu terakhir.

Nenanggapi Tuduhan Rusia, Erdogan balik balik menuduh Moskow telah memfitnah negaranya karena menuduh telah membeli minyak dari ISIS. Erdogan dengan marah menepis tuduhan Rusia bahwa Ankara berdagang minyak dengan ISIS dengan menandaskan dia akan mundur jika tuduhan Rusia itu benar.

“Tak ada seorang pun yang berhak melancarkan fitnah kepada Turki dengan mengatakan Turki membeli minyak dari Daesh (ISIS),” kata Erdogan ketika berkunjung ke Qatar di mana dia menandatangani MoU pemasokan gas.

Tuduhan datang di tengah perselisihan di antara kedua negara setelah Turki menembak jatuh jet Rusia. Erdogan telah berjanji akan mengundurkan diri jika tuduhan penyelundupan terbukti benar.

(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: