Pesan Rahbar

Home » » Kekalahan Pasukan Bayazid

Kekalahan Pasukan Bayazid

Written By Unknown on Tuesday 8 July 2014 | 19:00:00


Timurlenk bersama-sama bala tentaranya bersiap menyerang Kesultanan Utsmani. Mereka bergerak sehingga mampu menguasai Siwas dan menaklukkan pasukan Utsmani di tempat itu yang dikomandani oleh Urthughril bin Bayazid. Kedua pasukan bertemu di dekat Ankara pada tahun 804 H/ 1402 M. Kekuatan tentara Bayazid mencapai 120.000 orang mujahid yang siap menghadapi musuh. Sedangkan Timurlenk bergerak dengan kekuatan pasukan yang begitu besar, pada tanggal 20 juli 1402 M/ 804 H. Dalam peperangan ini orang-orang Mongol (anak buah Timurlenk) berhasil mengalahkan tentara Utsmani dan Bayazid sendiri berhasil ditangkap. Bayazid berada di dalam tahanan Timurlenk, sampai wafat setahun kemudian.[1]

Kekalahan ini merupakan pukulan berat bagi pemerintahan Utsmani. Hal itu terjadi karena ketergesa-gesaan Bayazid menyambut pasukan Timurlenk, tanpa persiapan yang tepat. Bayazid kurang cermat dalam memilih posisi untuk pasukannya, sehingga mereka mudah untuk diobrak-abrik pasukan Timurlenk. Padahal jumlah pasukan Bayazid sangat banyak, sekitar 120.000 orang. Namun, pasukan Timurlenk lebih banyak lagi, sekitar 800.000 tentara.

Dalam peperangan ini banyak tentara Bayazid yang meninggal kehausan karena kekurangan air. Waktu itu adalah musim panas yang demikian gersang. Kekalahan menjadi lebih pahit lagi, ketika banyak pasukan Bayazid dari kaum Mongol dan dari Negara-negara Asia yang berhasil ditaklukkan, mereka melarikan diri, lalu bergabung dengan pasukan Timurlenk. Saat itulah tidak tampak lagi keberanian besar yang ditampakkan oleh Bayazid dan bala tentaranya, serta karakter yang mati-matian dalam peperangan.[2] Mereka seperti bunga-bunga kering yang rontok tangkai demi tangkai, karena diterpa oleh angin.

Kemenangan Timurlenk dan kematian pemimpin Utsmani yang pemberani, disambut gegap gempita oleh negara-negara Nasrani Eropa. Mereka sangat bergembira dengan kondisi pemerintahan Utsmani yang berhasil dihancurkan oleh pasukan Timurlenk. Raja-raja Inggris, Perancis, Qasytalah, dan Kaisar Byzantium segera mengirimkan ucapan selamat kepada Timurlenk atas kemenangan yang telah dicapai. Saat itu Eropa merasa yakin, bahwa kekalahan Utsmani dihadapan tentara Timurlenk tersebut, telah membebaskan mereka dari ancaman pasukan Utsmani selamanya. Betapa sebelum itu, pasukan Utsmani dianggap sebagai “duri” yang sangat mengganggu tidur Raja-raja Eropa.[3]

Setelah mengalahkan pasukan Bayazid, Timurlenk bergerak menaklukkan Azniq Bursa dan kota-kota, serta benteng-benteng pertahanan lain. Kemudian dia menyerang perbatasan Azmier dan mampu mengalahkan pasukan kuda Rhodesia.[4] Serangan-serangan ini dilakukan oleh Timurlenk untuk membersihkan citra dirinya di mata kaum muslimin. Waktu itu, setelah Timurlenk mengalahkan pasukan Utsmani, banyak kritik dialamatkan kepadanya. Mengapa Timurlenk menghancurkan Kesultanan Islam Utsmani yang selama ini berkhidmat kepada umat Islam dan menjaga mereka dari serbuan orang-orang Nasrani Eropa?

Dengan serangan-serangan yang dilakukan kepada target-target di Eropa, Timurlenk ingin membuat kesan, bahwa apa yang dia lakukan misinya adalah Jihad Fi Sabilillah juga. Buktinya, dia juga menyerang wilayah-wilayah Nasrani dan mengalahkan pasukan Rhodesia milik Paus Yohanes.[5]

Selain itu Timurlenk juga mengembalikan para penguasa di Asia Kecil ke posisi semula. Dengan kebijakan itu, maka negara-negara itu kembali memiliki independensi setelah sebelumnya berada di bawah kekuasaan Bayazid.  Selain itu, Timurlenk juga berusaha memadamkan ambisi politik keluarga Bayazid, dengan cara menanam benih sengketa politik diantara anak-anak Bayazid.[6]


[1] Ad Daulah Al Utsmaniyah fit Tarikh Al Islami Al-Hadits, 2-3
[2] Muhammad Al-Fatih, Dr. Salim Al-Rasyidi, hlm.53
[3] Ibid, hlm.36
[4] Ibid, hlm.35. Pasukan kuda Rhodesia adalah pasukan khusus berkuda, milik Paus Yohanes.
[5] Ushul Al Tarikh Al Utsmani, hlm.59
[6] Ibid, 59
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: