Organisasi Islam Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah meminta presiden Indonesia supaya meminta penjelasan dari pemerintah Saudi tentang sebab terjadinya insiden Mina, yang telah menyebabkan syahidnya para jemaah haji Indonesia dalam jumlah yang besar.
Menurut laporan IQNA, Selasa (29/9) cabang Asia Timur, kabar Tempo, menulis, Organisasi Nu dan Muhammadiyah meminta presiden Joko Widodo supaya meminta penjelasan dari pemerintah Saudi tentang sebab terjadinya insiden Mina, yang telah menyebabkan syahidnya para jemaah Indonesia.
KH. Aqil Siroj, Ketua NU dengan menegaskan kebutuhan pengiriman protes resmi pemerintah Indonesia akan insiden ini mengatakan, tidak semestinya kita menundukkan kepala kita dan mencium tangan; karena di masa mendatang kita akan lebih diinjak-injak lagi.
“Joko Widodo harus mengambil pelajaran dari Soeharto, mantan presiden Indonesia, yaitu memprotes secara resmi kepada pemerintah Saudi pasca insiden di Mina pada tahun 1998 dan tidak takut akan tindakan tersebut,” lanjutnya.
Ketua NU Indonesia dengan mengisyaratkan bahwa pemerintah Saudi tidak akan mengizinkan masuknya pemerintah Indonesia dalam proses pencarian orang-orang yang hilang, mengungkapkan, Saudi adalah sebuah pemerintahan monarki, dan senantiasa bekerja secara tertutup.
Demikian juga, KH. Abdul Mukti, salah seorang pejabat tinggi Muhammadiyah juga meminta penjelasan transparansi dari pemerintah Saudi tentang sebab terjadinya insiden Mina dan menegaskan, tidak semestinya menggunakan kata-kata takdir Allah, guna mencari penutupan kasus tersebut; namun harus menjelaskan dalil-dalil sejatinya.
Perlu dituturkan, sebelumnya Menteri Agama Indonesia, Lukman Hakim Saifullah yang berkunjung ke Saudi mengeluh atas kebijakan pemerintah Saudi yang menyebabkan tidak mendapatkan informasi yang memadai tentang para jemaah haji Indonesia.
(IQNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email