Pesan Rahbar

Home » » Maulid – Persatuan adalah Nikmat

Maulid – Persatuan adalah Nikmat

Written By Unknown on Monday 25 January 2016 | 18:45:00


Akhir pekan lalu, masyarakat Randu Sari Guyangan mengadakan majlis Maulid Nabi Muhammad saw. Acara yanng digelar di masjid Rasulullal Adham itu dihadiri sekitar tujuh ratus jamaah terdiri dari berbagai golongan; Nahdhotul Ulama, Muhammadiyah dan Muslim Syiah.

Berikut poin-poin penting yang diampaikan Ustad Muhtar selaku pembicara dalam acara yang diadakan tiap tahun ini:

1. Kecintaan kepada nabi adalah poin persatuan umat Islam bahkan antar sesama manusia dan cinta ini yang akan tunjukan di dunia dan akherat kepada Rasulullah kelak.

2. Orang berimam itu selalau beramal sholeh juga saling mencintai.

3. Kita berkumpul di majlis seperti ini karena atas dasar cinta kepada baginda nabi Muhammad. Nabi sendirilah yang mengundang kita untuk berkumpul, jadi bukan karena undangan kelompok tertentu atau mazhab tertentu.

4. Sangat disayangkan ada sebagian kecil umat Islam yang mengaku cinta kepada Nabi tapi melakukan pelecehan terhadap Nabi, dengan mengatakan ayah dan ibu nabi mati dalam keadaan kafir. Karena Al quran mengatakan bahwa para Nabi dan Rasul lahir dari orang tua yang sujud kepada Allah. Beriman dan tidak mungkin kafir.

5. Semakin kenal dengan Nabi semestinya semakin sayang dan cinta kepada beliau, dengan cara mengikuti langkah dan ajaran beliau. Kita harusnya malu jika tidak mengikuti langkah-langkah orang yang dicintai itu.

6. Orang-orang kafir hanya melihat Nabi secara dhohir saja, namun kita diminta Allah agar melihat Nabi dengan basyiroh. Melihat Nabi secara utuh dan menyeluruh sebagaimana yang al Quran gambarkan.
a. Surat Al ahzab ayat 40 menyebutkan, Nabi Muhammad bukan hanya seorang ayah namun dia utusan Allah dan penutp para Nabi.
b. Dalam Maulid Simtudduror, Rasulullah itu manusia namun tidak seperti manusia biasa.
c. Penghulu malaikat adalah Jibril, namun ketika mikraj, malaikat Jibril tak mampu menembus lapisan langit seperti yang di lakukan nabi Muhammad.

7. Membicara Nabi berarti mengulas manusia sempurna. Al quran mengatakan bahwa manusia adalah sebaik-baik ciptaan, dan Nabilah Insan terbaik itu.

8. Tidak semua Nabi dan Rasul dalam derajat yang sama, namun bertingkat. Ada para Nabi diantara manusia yg ada, ada Nabi pilihan diantara para Nabi, ada Nabi Ulul Ajmi diantara Nabi pilihan dan ada Nabi Muhammad diantara lima nabi pilihan itu.

9. Al Quran menyebutkan bahwa nabi Idris adalah nabi yang jujur. Nabi Ibrahim adalah nabi yang bijaksana. Musa adalah abi yang ikhlas. Begitu juga nabi-nabi yang lain memiliki sebutan sendiri-sendiri. Namun ketika menyebut nabi Muhammad, Allah menyebutkan bahwa Rasulullah memiliki akhlak yang agung.

10. Upah para nabi atas dakwah mereka adalah bahwa Allahlah yang akan membalasnya. Namun sekaitan dengan nabi Muhammad, maka Allah mengatakan dalam Al Quran agar berbuat baik dan mecintai keluarganya.

11. Kita mengagungkan nabi Muhammad karena Allah sendiri yang mengagungkan dan memujinya.

12. Semua kesempurnaan Tuhan di tampakan dalam diri Nabi Muhammad. Karena kita tidak mungkin bisa mengenal Allah jika tidak mengenal nabiNya. Al Quran menyebutkan, syarat mencintai Allah harus mengikuti semua langkah nabi? Maka hanya orang-orang bodoh yang mengakatan bahwa memperingati maulid adalah syirik dan kitab-kitab maulid adalah bidah.

13. Rasulullah ketika hijrah mempersaudarakan kaum muslimin antara Muhajirin dam Anshor dengan darah dan air mata. Karena begitu beratnya mempersaudarakan perbedaan yang ada diantara mereka. Maka siapa pun sekarang ini yang memecah barisan kaum muslimin maka ia tidak mengenal Nabi dan telah melakukan pengkhianatan kepada Nabi sendiri.

Begitu juga mereka yang memecah persatuan Indonesia, yang terdiri dari beragam suku dan budaya, maka sama saja ia mengkhianati negara ini, perjuangan para pahlawan bangsa dan Nabi Muhammad sekaligus.

14. Cukup kita diadu domba antara NU dan Muhammadiyah, jangan membuat perpecahan yang lebih besar anatar Syiah dan Sunni, karena persatuan adalah salah satu nikmat yang besar. Menghitung nikmat Allah saja tidak mampu apalagi mensyukuri semua nikmat Allah, nikmati dan syukurilah nikmat persatuan ini.

(Darut-Taqrib/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: