Pesan Rahbar

Home » » Indonesia-Uni Eropa Lanjutkan Perundingan FTA

Indonesia-Uni Eropa Lanjutkan Perundingan FTA

Written By Unknown on Wednesday 6 April 2016 | 18:56:00


Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution menerima mantan Menteri Pertanian Jerman, Christian Schmidt, di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian. Keduanya membahas beberapa agenda kerja sama, seiring dengan rencana pertemuan kepala negara kedua negara yang akan berlangsung pekan depan.

“Persiapan membahas kunjungan presiden ke Jerman, di mana beliau membawahi portfolio untuk menteri pertanian dan pangan,” kata Rizal Affandi Lukman, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional menyampaikan hasil pertemuan di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (4/4/2016).

Rizal menyampaikan bahwa dalam pertemuan singkat itu, pihak Jerman sangat fokus terhadap sertifikasi produk hasil hutan yang diekspor Indonesia ke Jerman. Bahkan, pemerintah kita diakui bahwa sebelumnya untuk kelompok UKM (Usaha Kecil Menengah) masih belum dilengkapi sertifikasi.

“Sekarang kita sudah lebih siap, sebanyak 98% produk ekspor kita sudah bersertifikasi yang disebut dengan SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) untuk kelulusan dari mana pohon, dan seterusnya,” jelasnya.

Kemudian adalah perkembangan dari rencana Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa. Rizal menyampaikan Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Menteri Perindustrian Saleh Husin sudah berada di Eropa untuk pembahasan tersebut.

“Tim perunding dari Indonesia juga akan bertemu dengan tim perunding UE untuk membahas CEPA ini. Kalau bisa disepakati, perjanjian ini berlaku untuk 28 negara Uni Eropa termasuk Jerman,” papar Rizal.

Pihak Jerman juga menyampaikan keinginan berinvestasi di Indonesia, terutama pada industri obat-obatan. Ini searah dengan kebijakan pemerintah yang sebelumnya telah merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI).

“Menteri pertanian dan pangan akan menyampaikan kepada kanselir Jerman di minggu ini berbicara kepada investor yang berkaitan dengan obat-obatan. Revisi DNI kita kan 100% boleh asing, jadi ini peluang buat kita memperkuat industri obat-obatan kita, supaya harga obat turun,” tukasnya.

(Empat-Pilar-MPR/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: