Tentara Yaman dan pasukan sekutunya telah menembakkan rudal balistik ke sebuah pangkalan militer Saudi dalam “respon sederhana” atas serangan udara Saudi yang terus menerus meskipun telah ada gencatan senjata.
Juru bicara militer Yaman Brigjen Sharaf Luqman kepada kantor resmi SabaNet pada hari Senin (9/5/16) melaporkan bahwa telah menembak rudal ke pangkalan militer di kota Khamis Muhammad barat daya Saudi.
Arab Saudi mengklaim bahwa mereka bisa mencegat rudal itu sebelum menyebabkan kerusakan.
Serangan itu terjadi setelah pesawat tempur Saudi menyerang kamp al-Amaleqa di distrik Harf Sufyan di Provinsi Amran pada Senin yang menewaskan 13 orang, termasuk lima paramedis, dan melukai setidaknya 15 orang lainnya.
Serangan udara Saudi itu telah menunda pembicaraan damai yang diselenggarakan di Kuwait antara gerakan Houthi Yaman dan perwakilan dari mantan Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi.
Luqman mengatakan Yaman masih berkomitmen untuk gencatan senjata, tetapi “berhak menanggapi” serangan Saudi.
Juru bicara militer Arab Saudi mengatakan telah meluncurkan lebih dari 94 serangan udara sejak gencatan senjata dimulai pada 11 April, yang telah menewaskan atau melukai puluhan orang.
Masing-masing pihak menuduh pihak lainnya tidak menghormati gencatan senjata.
Pada hari Senin, Mohammad Abdulsalam, yang memimpin delegasi Houthi, mengatakan pembicaraan damai memiliki sedikit kesempatan untuk berhasil akibat Arab Saudi dan pihak dalam pembicaraan damai tidak mau membuat konsesi.
Huthi dan mitranya menuntut pembentukan pemerintahan transisi sebelum terus maju dengan isu-isu lainnya.
Mereka juga menuntut penarikan pasukan AS bersama pasukan UEA yang beroperasi di selatan negara itu.
Negosiasi yang dijadwalkan berlangsung Minggu dibatalkan setelah perwakilan Hadi menarik diri dari pembicaraan.
Utusan Khusus PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed berbicara saat konferensi pers di Kementerian Informasi di Kuwait City, Kuwait, 5 Mei 2016. (Foto: AFP)
Utusan PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed meminta pihak yang bertikai untuk “membuat konsesi dalam rangka untuk membuat solusi damai yang komprehensif”.
“Para peserta dalam negosiasi di Kuwait harus mencerminkan aspirasi rakyat Yaman. Saya yakin bahwa Yaman ingin mengakhiri konflik, “katanya dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan terpisah dari delegasi.
Telah ada tekanan internasional untuk mengakhiri invasi Saudi di Yaman, yang telah menewaskan lebih dari 9.400 orang dan 2,8 juta pengungsi sejak Maret tahun lalu.[]
(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email