Pesan Rahbar

Home » » UNICEF: 25 Anak Palestina Dibawah Umur Tewas dalam Tiga Bulan

UNICEF: 25 Anak Palestina Dibawah Umur Tewas dalam Tiga Bulan

Written By Unknown on Monday 16 May 2016 | 22:35:00

Seorang tentara Israel menahan seorang anak Palestina selama protes di desa Nabi Saleh di Tepi Barat yang diduduki, dekat Ramallah, 28 Agustus 2015. (Foto: Reuters)

Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) mengatakan sekitar 25 anak-anak Palestina tewas dalam tiga bulan terakhir di 2015 dalam gelombang protes anti-Israel di wilayah-wilayah pendudukan.

Dalam laporan Sabtu (14/5/16), UNICEF menyatakan keprihatinannya atas penggunaan kekerasan berlebihan Israel terhadap warga Palestina yang di dugaan terlibat serangan penusukan.

“Keprihatinan serius muncul atas penggunaan kekuatan berlebihan, terutama dalam kaitannya dengan insiden di mana anak-anak Palestina ditembak mati oleh pasukan keamanan Israel setelah melaksanakan atau dicurigai melakukan serangan penusukan,” kata UNICEF.

Menurut laporan itu, lebih dari 1.300 anak-anak Palestina terluka dalam bentrokan Israel-Palestina yang hampir semua dilakukan di Tepi Barat dan Timur Al-Quds (Yerusalem).

UNICEF mengutip contoh pada 25 Oktober 2015 di al-Khalil (Hebron) Tepi Barat, tentang seorang gadis berusia 17 tahun yang dicari oleh pasukan Israel, ditembak dengan setidaknya lima peluru dan tewas”.

“Pemerintah Israel mengatakan bahwa gadis itu berusaha menusuk seorang polisi, namun seorang saksi mata menyatakan bahwa ia bukan sebagai ancaman saat ia ditembak, ia berteriak bahwa ia tidak memiliki pisau,” katanya.

Laporan itu muncul setelah saksi mengatakan pasukan Israel menerapkan kebijakan “tembak mati ” dalam bentrok ke warga Palestina, bahkan dalam kasus-kasus yang jelas di mana mereka bisa ditangkap.

Lebih dari 200 warga Palestina tewas sejak Oktober lalu, Israel mengklaim bahwa sebagian besar dari mereka terlibat dalam serangan terhadap pemukim dan pasukan rezim.

Puluhan tewas oleh sekali tembakan di kepala atau dada, ini indikasi yang jelas dari kebijakan tembak-mati.

Para pendukung hak mengatakan kebijakan kejam terhadap warga Palestina telah menghasilkan “eksekusi di luar hukum”.

Dalam foto file ini, pasukan militer Israel menangkap Ahmad Abu Sbitan, 11 tahun di depan sekolahnya di Timur al-Quds (Yerusalem).

UNICEF juga menyuarakan kekhawatirannya atas anak-anak Palestina berusia antara 12 dan 17 yang ditangkap oleh tentara Israel.

Mengutip layanan penjara Israel, kata laporan itu pasukan Israel menahan sebanyak 422 anak-anak Palestina di akhir Desember 2015, yang tertinggi yang tercatat sejak Maret 2009.

Juga pada hari Sabtu, juru bicara Pusat Tahanan Palestina ‘Studi (PPCs), Riyad al-Ashqar, mengatakan pasukan militer Israel telah menangkap setidaknya 2.000 anak-anak Palestina di bawah usia 18 sejak Oktober lalu.

Al-Ashqar mengatakan sejauh ini dari 5.500 penahanan oleh pasukan Israel, 36 persennya dilakukan di al-Quds yang diduduki dan kota al-Khalil.

Gelombang pemberontakan baru meletus di Tepi Barat sejak Oktober lalu setelah warga Palestina menuduh Israel berusaha mengubah status quo Masjid al-Aqsa dengan semakin seringnya mengunjungi tempat itu.

Masjid ini adalah salah satu yang paling suci di dunia bagi umat Islam. []

(Reuters/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: