Fethullah Gulen, ulama oposisi Turki.
Turki mengeluarkan surat perintah penangkapan pada Kamis (4/8) untuk ulama yang berbasis di AS Fethullah Gulen, menuduhnya telah memerintahkan upaya kudeta yang bertujuan menjatuhkan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Dalam surat perintah itu, Gulen dituduh "memerintahkan kudeta 15 Juli ", kata kantor berita Anadolu.
Dalam sebuah langkah yang mengejutkan dimana juru bicara Departemen Luar Negeri AS menolak untuk mengkonfirmasi, apa yang Erdogan umumkan dalam sebuah wawancara langsung televisi bahwa utusan AS John Kerry bermaksud hendak mengunjungi Turki akhir bulan ini.
"Saya pikir menteri luar negeri mereka akan datang pada 21 (Agustus)," kata Erdogan pada televisi yang dikelola negara TRT.
Dalam dua minggu ke depan, sebuah delegasi yang dipimpin oleh menteri luar negeri dan keadilan Turki juga akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk menjelaskan dugaan keterlibatan Gulen dalam upaya kudeta, katanya.
Jika dikonfirmasi, kunjungan akan berlangsung meskipun adanya lonjakan ketegangan dengan Washington, dimana Ankara berulang kali menuntut ekstradisi Gulen sejak terjadinya kudeta 15 Juli.
Surat perintah yang dikeluarkan oleh pengadilan Istanbul untuk ulama yang berbasis di Pennsylvania adalah yang pertama sejak kudeta gagal, kata Anadolu.
Ankara telah mengirimkan dua set dokumen untuk Washington sejak kudeta sebagai bukti keterlibatannya dalam upaya kudeta.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner mengatakan para pejabat Amerika sedang meninjau dokumen tersebut untuk menentukan apakah mereka akan menerima permintaan ekstradisi formal atau tidak.
Tapi dia menolak untuk mengomentari apakah Kerry akan mengunjungi Turki akhir bulan ini.
(AFP/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email