Risalah dan keimamahan Imam Sajjad as berada di masa dimana keluarga Rasulullah saww menjadi target penindasan, cacian dan fitnah Bani Umayyah, dan juga pada masa itu nilai-nilai agama telah dirubah sedemikian rupa oleh pemerintahan Bani Umayyah.
Shabestan News Agency, kepala kantor informasi Islam di Gachsaran, Hujjatul Islam Abdul Rahim Malakuti mengatakan bahwa Imam Sajjad as yang merupakan keturunan Rasulullah saww dibawa dan diarak dengan cara tanpa hormat dan keji.
Risalah dan keimamahan Imam Sajjad as berada di masa dimana keluarga Rasulullah saww menjadi target penindasan, cacian dan fitnah Bani Umayyah, dan juga pada masa itu nilai-nilai agama telah dirubah sedemikian rupa oleh pemerintahan Bani Umayyah, pada masa inilah Imam Ali Zainal ‘Abidin as memulai risalah dan imamahnya, jelas Hujjatul Islam Abdul Rahim Malakuti.
Imam Ali Zainal ‘Abidin as pada saat itu hanya memiliki tiga orang pengikut setia, dimana semua pergerakan Jihad kebudayaan dan pelatihan diri berada di bawah perintahnya, dan dengan sebuah pergerakan yang tepat dan jitu Imam Sajjad as tetap memainkan peran kepemimpinannya, semua yang dilakukan Imam Ali Zainal ‘Abidin as tidak lain adalah sebagai persiapan dan muqaddimah dari kepemimpinan yang akan dilanjutkan oleh Imam Muhammad Baqir as dan Imam Shadiq as.
Tidak diragukan lagi bahwasanya ceramah yang membangkitkan semangat yang disampaikan oleh Imam Sajjad as dan Sayidah Zainab as pada saat mereka di tawan dapat membangkitkan hati nurani uamt Islam saat itu, dan juga menjadi motivasi umat Islam untuk melakukan pembalasan dan menuntut balas darah-darah para syuhada Karbala, hingga terbentuklah kebangkitan orang-orang Kufah yang ingin menuntut balas yang mereka menamakan dirinya “Tawwabiin” dan setelah itu ada juga kebangkitan Mukhtar, namun itu semua tidak terlepas dari peran Imam sajjad as.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email