Pesan Rahbar

Home » » Di Muktamar NU Ada Bedah Buku Menolak Wahabi

Di Muktamar NU Ada Bedah Buku Menolak Wahabi

Written By Unknown on Monday 23 May 2016 | 03:54:00


Pondok Pesantren Putra Putri Al-Aziziyyah Denanyar Jombang dalam rangka memeriahkan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama mengadakan launching dan bedah buku terjemah Kitab An-Nushush Al-Islamiyyah (Menolak Wahabi).

Buku itu merupkan karya Wakil Rais Akbar Nahdlatul Ulama, KH Muhammaf Faqih Maskumambang yang diterjemahkan oleh KH A Aziz Masyhuri.

Diskusi bedah buku lain adalah buku Islam Nusantara karya salah satu intelektual muda NU KH Ahmad Baso, Ahad 2 Agustus 2015 di Aula Pondok Pesantren Al Aziziyyah Denanyar, Jombang.

KH Ahmad Baso mengungkapkan kaitannya dengan eksistensi Islam Nusantara ini, mengkritisi kebijakan kurikulum kementerian agama yang menghapus kitab-kitab standar yang diajarkan di pesantren.

Disisi lain Islam Nusantara itu bukan subjek yang pasif, yang asal menerima saja apa yang akan datang dari Arab, kita juga membawa kepada mereka ide-ide kita, mengolah ilmu mereka menjadi kekuatan kita, hingga kita bisa me-Nusantara-kan Arab, Persia, dan India hingga Eropa sekalipun.

KH A Aziz Masyhuri mengungkapkan latar belakang penerbitan kembali karya monumental Wakil Rais Akbar NU KH Muhammad Faqih Maskumambang “An-NushushAl-Islamiyyah”, menurutnya karya ini sebagai salah satu risalah yang sangat penting dalam rangka membentengi akidah Aswaja.

Kemudian KH Aziz juga meminta kepada warga Nahdliyin untuk berziarah ke makam KH Muhammad Faqih Maskumambang yang saat ini makamnya sudah tidak terawat lagi. Tambahnya.

Salah satu pemikir dari Belanda Martin Van Bruinessen mengungkapkan fenomena term Islam Nusantara, menurutnya “Islam Nusantara itu ialah ziarah-ziarah ke makam para wali, menghargai makam, pengamal tareqat, dan menghormati makam serta lelulur para ulama-ulama yang telah menyebarkan Islam di bumi Nusantara.

Disisi lain Islam Nusantara juga membawa banyak unsur budaya dari proses interaksinya, sehingga term Islam Nusantara ini begitu diterima masyarakat Indonesia. Tambahnya.

Tampak hadir dalam diskusi dan bedah buku ini, beberapa pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Timur, ratusan penggembira Muktamar dari berbagai provinsi seluruh Indonesia.

(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: