Pesan Rahbar

Home » » Ayatullah Khomeini, Ramalan dan Wajah di Bulan

Ayatullah Khomeini, Ramalan dan Wajah di Bulan

Written By Unknown on Wednesday, 15 June 2016 | 11:28:00

Ayatullah Khomeini. (Foto: findingdulcinea.com)

Imam Ayatullah Ruhullah Musavi Khomeini dikenal sebagai pemimpin Syiah karismatik. Tidak hanya itu, dia juga dikenal memiliki mukjizat. Sebagian besar rakyat Iran yakin dengan itu.

Sebelumnya, ulama ternama Iran meramal kemunculan sosok mirip Imam Mahdi. Sebelum menghembuskan nafas terakhir pada 799 masehi, Imam Musa al-Kazim, salah satu imam Syiah, sempat berujar "Pada suatu saat, seorang pria muncul dari Kota Qom dan menuntun rakyat ke jalan kebenaran. Semua orang berlomba menjadi pengikutnya. Dia tidak goyah walau diterpa badai, tidak tertandingi, dan hanya bersandar kepada Allah." Para pengikut Syiah sangat yakin dengan ramalan itu.

Qom terletak di 156 kilometer sebelah Barat Daya Ibu Kota Teheran. Kota itu adalah salah satu tempat suci kaum Syiah selain Najaf, Karbala, Mashdad, Samarra, Kadhimayn, dan Shiraz. Di provinsi itu terletak Masjid Fatimah dan di dalamnya terdapat makam Fatimah al-Masum, saudara perempuan Imam Ali ibnu-Musa Rida.

Seakan membuktikan perkataan Imam Musaal-Kazim, Ayatullah Khomeini sempat memimpin gerakan menentang rezim Syah Reza Pahlevi dari Kota Qom pada 1964 sampai 1965 sebelum diasingkan ke luar negeri. Dia juga sering menghabiskan waktu di wilayah itu setelah peristiwa revolusi berhasil menggulingkan kekuasaan dinasti Iran itu.

Ayatullah Khomeini adalah pemuka agama Iran pertama penyandang gelar imam. Titel itu hanya dikhususkna bagi 11 pemimpin Syiah pertama. Oleh para pengikutnya, dia diyakini sebagai perwujudan Imam Mahdi. Selain itu dia juga dijuluki Na'eb-e Imam atau Wakil Para Imam.

Setahun sebelum Revolusi Islam pada 1979, ada rumor wajah Khomeini dapat dilihat oleh seluruh masyarakat Iran saban bulan purnama. Warga rela keluar rumah dan bermalam di masjid demi melihat muka Imam itu. Tidak hanya itu, mereka juga membawa panganan ringan buat dibagikan kepada orang lain. Sungguh suasana saat itu sangat meriah. Mereka bersuka cita dan yakin kalau sosok itu bakal membawa mereka keluar dari penderitaan di bawah rezim Shah Reza Pahlevi.

Rakyat Iran yakin itu adalah tanda-tanda kedatangan Imam Mahdi, yakni sosok itu bakal muncul dari Barat. Kebetulan waktu itu Khomeini sedang dalam masa pengasingan dan tinggal di Prancis.

Sebagaian besar rakyat Iran yakin Imam Khomeini datang sebagai penuntun umat. Dia tahu kapan harus bertindak saat orang lain belum tentu paham. Dia dianggap memiliki visi jauh melampaui masanya.

(Merdeka/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: