Kartini bersama suaminya, R.M.A.A. Singgih Djojo Adhiningrat (1903) (Foto: Wikipedia)
Wakil Ketua DPR RI Ledia Hanifa menyatakan tokoh emansipasi wanita Kartini melawan kesewenangan kebijakan yang terjadi di zamannya melalui tulisan. Yaitu dengan berkirim surat kepada para sahabatnya yang ada di Eropa.
“Ada dua cara dalam melakukan perubahan sosial, yaitu melalui kebijakan publik dan pembangunan masyarakat. Kartini menulis untuk mengubah kebijakan karena hanya dengan itulah ia bisa melawan,” jelasnya dalam diskusi menyambut Hari Kartini 21 April 2016 yang mengangkat tema ‘Inspirasi Kartini dan Kepeloporan Perempuan’ di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 20 April 2016.
Menurut Ledia, selain berjuang lewat tulisan yang mendidik, Kartini juga dikenal sebagai pendiri sekolah perempuan, pemberdaya ekonomi perempuan hingga pemberdaya pengrajin ukir di tempat asalnya Jepara, Jawa Tengah.
“Oleh karena Kartini ingin membangun pematangan bagi perempuan yang akan membangun peradaban. Perempuan mandiri bukan untuk lepas dari keluarga tapi lepas dari ketergantungan penjajah,” ujarnya.
Karena itu, Ledia berharap inspirasi dari sosok Kartini tidak hanya dipahami sebagai bagian perjuangan kaum perempuan Indonesia.
“Kartini juga memperjuangkan hal-hal yang mendasar yang sepatutnya dimiliki bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka,” jelas politisi Patai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
(Republika/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email