Presiden bersama rombongan menaiki Anoa Amfibi Buatan Pindad (Foto: Antara)
Panser Anoa Amfibi buatan Pindad ini memiliki konfigurasi 6x6 dengan panjang enam meter, lebar 2,5 meter, tinggi 2,63 meter, berat 12,5 ton. Kapasitas bahan bakarnya 200 liter dan mampu melaju dengan kecepatan 80 kilometer per jam di jalan raya, 30 kilometer per jam di medan off road serta 10 kilometer per jam di dalam air.
Ada pemandangan menarik ketika orang nomor satu Indonesia Presiden Joko Widodo menghadiri rapat pimpinan Tentara Nasional Indonesia di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (16/1/2017). Presiden, ditemani Panglima TNI Jend Gatot Nurmantyo beserta KASAD, KASAL dan KASAU dan juga Direktur Utama Pindad Abraham Mose, menaiki Panser Anoa Amphibi buatan PT Pindad.
Presiden pun memuji kualitas Panser Anoa Amfibi buatan PT Pindad tersebut.
"Tadi yang Anoa Amfibi bagus sekali. Tank bisa masuk air kan bagus," kata Presiden saat konferensi pers usai memberikan pengarahan di Rapat Pimpinan TNI 2017, kutip Antara.
"Tadi semua 'deg-degan', tapi saya yakin bahwa produk itu memiliki kualitas yang baik. Tadi dapat kita lihat masuk ke air tenang sekali dan bisa ke darat lagi," katanya.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose menjelaskan Anoa Amphibious merupakan pengembangan lebih lanjut dari kendaraan tempur 6x6 produksi awak Pindad.
Panser Amphibious didesain untuk bisa melintasi wilayah NKRI khususnya di daerah pedalaman yang medannya sangat berat dan yang belum ditunjang oleh infrastruktur yang memadai seperti jalan dan jembatan, sehingga kendaraan harus bisa melintasi sungai dan danau.
“Panser Amphibious dilengkapi propulsi dengan sistem hidrolik yang mampu bermanuver secara maksimal di air, dengan kecepatan 10 km/jam dan mampu membawa 10 orang personil," tambah Abraham, seperti dikutip Liputan6.
Antara menulis, Panser Anoa Amfibi buatan Pindad ini memiliki konfigurasi 6x6 dengan panjang enam meter, lebar 2,5 meter, tinggi 2,63 meter, berat 12,5 ton. Kapasitas bahan bakarnya 200 liter dan mampu melaju dengan kecepatan 80 kilometer per jam di jalan raya, 30 kilometer per jam di medan off road serta 10 kilometer per jam di dalam air.
Presiden lantas berharap harga dan kualitas produk pertahanan nasional bisa bersaing dengan produk negara lain sehingga bisa dijual ke pasar yang lebih luas, tidak hanya tergantung pada pasar dalam negeri.
(Liputan-6/Antara-News/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email