Seorang anggota Pasukan Operasi Khusus Irak berjalan selama operasi untuk membebaskan distrik Andalus Mosul dari teroris Daesh pada 16 Januari 2017. (Foto: Reuters)
Pasukan Irak telah berhasil merebut kembali kontrol penuh beberapa daerah di Mosul setelah operasi militer besar-besaran untuk membersihkan teroris Takfiri Daesh di utara kota strategis itu.
Jaringan televisi al-Sumaria melaporkan distrik Suez dan Sinharib di Mosul telah direbut kembali oleh Irak Counter-Terrorism Service (CTS), Selasa (17/1/17).
Selain itu, komandan Pembebasan Operasi Niniwe, Letnan Jenderal Abdul Amir Yarallah, mengumumkan pembebasan daerah al-Jazair, al Darkazliyah, dan al-Zarai di tepi kiri Mosul, menambahkan bahwa bendera nasional Irak telah dikibarkan di atas bangunan di sana.
Dia lebih lanjut mencatat bahwa pasukan Irak mengambil kontrol penuh Masjid Central Mosul setelah bentrokan berat dengan anggota Daesh sana.
Distrik Bab al-Shams, Mohandesin, Atshanah, Numaniyah, Timur Niniwe, Souq al-Ghanam dan al-Ma’a di antara beberapa daerah di tepi barat Mosul yang sepenuhnya direbut kembali dari militan.
Pengungsi Irak, yang melarikan diri dari yang di kuasai militan Daesh, menyeberangi jembatan di lingkungan al-Muthanna Mosul pada tanggal 15 Januari 2017. (Foto Reuters)
Di tempat lain dalam sambutannya, Yarallah mengatakan bahwa teroris Daesh menderita kerugian besar di daerah tersebut, mencatat bahwa serangan Angkatan Udara Irak telah menghancurkan sebuah bulldozer berbahan peledak di Akab Vally di tepi timur Mosul.
Pasukan Irak juga merebut lokasi Masjid Nabi Younis setelah mendorong para teroris Daesh dari lingkungan di Mosul timur.
Masjid tersebut merupakan diantara puluhan situs dan warisan sejarah, yang hancur oleh militan Daesh setelah mereka menyerbu kota pada bulan Juni 2014. Masjid ini dibangun di sebuah situs arkeologi, pada abad ke-8 SM.
Di utara Mosul, pasukan militer Irak bergerak ke pangkalan militer Kindi yang dipegang militan, menurut seorang petugas tak dikenal.
Selain itu, unit respon cepat polisi federal Irak mengamankan banyak daerah di tepi timur Sungai Tigris yang membagi Mosul.
Letnan Kolonel Abdel Amir al-Mohammedawi, juru bicara pasukan respon cepat, mengatakan beberapa anggota Daesh telah melarikan diri dengan perahu dan membawa warga sipil sebagai tameng manusia.
“Mereka melarikan diri dari tepi timur ke barat, dan mengambil wanita dan anak-anak,” tambahnya.
Staf Letnan Jenderal Abdulghani al-Assadi, seorang komandan tinggi CTS, mengumumkan pada Senin bahwa 90 persen teroris Daesh telah diusir dari Mosul timur.
Sejak Oktober lalu, 100 ribu pasukan tentara Irak dan sekutunya telah memimpin ofensif tahap kedua di Mosul yang dimulai bulan lalu. Kemajuan dengan cepat telah diraih selama beberapa hari terakhir. Kekalahan Daesh di Mosul akan menjadi pukulan telak bagi kelompok Takfiri yang meluncurkan kampanye teror di utara dan barat Irak sejak tahun 2014.
(Reuters/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email