Memberi peringatan dengan lisan atau ucapan dalam menyebarkan hal-hal yang baik memiliki pengaruh yang sangat besar, karena dengan memberikan peringatan kepada orang lain untuk meninggalkan dosa dan supaya melakukan perbuatan baik dengan sendirinya dapat mencegah tersebarnya perbuatan dosa.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, Ayatullah Al-uzhma Husain Mazhahiri, marja taklid Syi’ah Imamiyah dalam kajian akhlaqnya menyinggung tentang tema penting yaitu amar ma’ruf dan nahi munkar.
Dijelaskannya, dengan melakukan amr ma’ruf dan nahi munkar di masyarakat dapat menyebabkan kemajuan dan berkembangnya masyarakat tersebut.
Ketidaksukaan terhadap dosa, memerangi hal-hal yang negatif, memperingati dengan lisan dan memperingati hal-hal yang melanggar peraturan merupakan tingkatan untuk melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar dimana dalam hal ini yang paling diprioritaskan ialah amar ma’ruf dan nahi munkar dalam perkara dosa, jelas kepala hauzah ilmiah Isfahan ini.
Kita tidak boleh mengacuhkan dosa-dosa yang dilakukan orang lain, akan tetapi kita harus mengingatkan mereka supaya mereka meninggalkan dosa tersebut. Atau juga kepada orang-orang yang suka melakukan dosa dan tidak mentaati perintah-perintah Islam dan tidak bisa diperingati maka tugas kita ialah tidak boleh berteman dengannya, jelasnya.
Memberi peringatan dengan lisan atau ucapan dalam menyebarkan hal-hal yang baik memiliki pengaruh yang sangat besar, karena dengan memberikan peringatan kepada orang lain untuk meninggalkan dosa dan supaya melakukan perbuatan baik dengan sendirinya dapat mencegah tersebarnya perbuatan dosa dan sebaliknya perbuatan baik akan menyebar.
Tidak dikabulkannya dosa karena tidak adanya amar ma’ruf dan nahi munkar yang dijalankan, dan jika kewajiban Ilahi ini tidak dijalankan di dalam masyarakat maka pada saat itu dosa-doa masyarakat dan juga ulama-ulama tidak akan dikabulkan, demikian jelas Ayatullah Al-uzhama Husain Mazhahiri.
(Shabestan/Berbagai-SUmber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email