Pesan Rahbar

Home » » Wawancara IQNA dengan Ayatullah Akhtari: Lembaga Internasional dan HAM harus Mengetahui Tanggung Jawabnya di Hadapan Syaikh Nimr

Wawancara IQNA dengan Ayatullah Akhtari: Lembaga Internasional dan HAM harus Mengetahui Tanggung Jawabnya di Hadapan Syaikh Nimr

Written By Unknown on Thursday, 5 November 2015 | 22:41:00


Sekjen Majma’ Jahani Ahlulbait (As) dengan mengisyaratkan afirmasi hukum eksekusi Syaikh Nimr oleh pihak pengadilan mengatakan, lembaga-lembaga internasional dan HAM serta yayasan-yayasan yang ada di pelbagai negara dan demikian juga pemerintah, khususnya para pemimpin negara-negara Islam harus mengetahui tanggung jawab mereka terhadap Syaikh Nimr.

Ayatullah Muhammad Hassan Akhtari, Sekjen Majma’ Jahani Ahlulbati (As) saat wawancara dengan IQNA, dengan mengisyaratkan afirmasi hukum eksekusi Syaikh Nimr oleh pihak pengadilan Saudi mengungkapkan, para kriminal Saudi dengan berlandaskan ideologi-ideologi mentah dan takfirinya, dengan kecongkakan, kelaliman dan kebrutalannya berupaya menumpas setiap orang yang menentangnya.

Dia menambahkan, Āl Saud senantiasa mendukung dan menyokong kelompok-kelompok teroris, yang ada di pelbagai negara yang telah melakukan kriminal dan pembunuhan, dan semua kelompok-kelompok teroris dan takfiri, baik mereka yang berasal dari Pakistan dan Afganistan mapun mereka yang ada di Suriah dan Irak yang sekarang ini melakukan kejahatan, memiliki akar dari Saudi, dimana mereka adalah para musuh Islam dan Ahlulbait (As).

Ayatullah Akhtari terkait Syaikh Nimr mengatakan, beliau termasuk salah seorang rohaniawan terkemua pengikut Ahlulbait (As) di kawasan Al-Ahsa dan Qotif, dimana dalam beberapa tahun terakhir dalam ceramahnya menentang kejahatan-kejahatan Āl Saud dan penjajahan Bahrain dan pembunuhan masyarakat kawasan tersebut.

“Pemerintah Saudi menangkap Syaikh Nimr dengan dakwaan tersebut dan memenjaranya beberapa tahun, dimana pada tahun sebelumnya dalam sebuah pengadilan formalitas dia dihukum eksekusi dan dalam bebarapa hari terakhir hukum eksekusi ini diafirmasi kembali dalam pengadilan tersebut, dan sekarang dikirim ke raja Salman guna ditandatangani dan diafirmasi,” lanjutnya.

Sekjen Majma’ Jahani Ahlulbait (As) mengatakan, Syaikh Nimr tidak memiliki kelompok, tidak memiliki senjata dan tidak melakukan pergerakan; hanya sekedar berceramah dan tidak ada uruf internasional dan pengadilan manapun yang mengeksekusi seseorang hanya karena berceramah; bisa saja hanya menghalangi ceramahnya atau mengawasinya di rumah, namun pemerintah Saudi sama sekali tidak komitmen dengan undang-undang internasional manapun dan karenanya tidak ada alasan Bahrain dijajah dan berlaku zalim terhadap muslim Bahrain.

Dia mengingatkan, sekarang ini Āl Saud kurang lebih sudah 200 hari dengan kecongkakan dan dengan tanpa ada dalil telah membombardir Yaman, dimana akibat kejahatan ini, banyak dari mereka yang meninggal dunia dan infrastruktur Yaman rusak.

Ayatullah Akhtari mengatakan, Āl Saud adalah sebuah kelompok brutal, yang memimpin, dan ironisnya didukung oleh Amerika, Israel dan Inggris dan salah satu dari tindak kejahatan tersebut adalah mereka hendak mengeksekusi Syaikh Nimr.

Sekjen Majma’ Jahani Ahlulbait (As) mengungkapkan, saya harap lembaga-lembaga internasional dan HAM serta yayasan-yayasan di pelbagai negara dan demikian juga pemerintah, khususnya para pemimpin negara-negara Islam mengetahui tanggung jawab mereka terhadap Syaikh Nimr dan melawan kejahatan dan kediktatoran Saudi serta menentang dan tidak membiarkan Syaikh Nimr dieksekusi.

(IQNA/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: