Pesan Rahbar

Home » » Kerajaan Yahudi di tanah suci. Arab Saudi dulunya masuk wilayah Himyar, kerajaan Yahudi

Kerajaan Yahudi di tanah suci. Arab Saudi dulunya masuk wilayah Himyar, kerajaan Yahudi

Written By Unknown on Monday, 21 March 2016 | 16:34:00

Prasasti soal Kerajaan Himyar di Bir Hima, Arab Saudi. (Foto: You Tube)

Temuan dua tahun lalu ini sungguh mengejutkan dan bisa membikin sebagian pihak tersinggung. Lewat ekspedisi gabungan ahli sejarah dan purbakala Prancis-Arab Saudi pada 2014 di pegunungan Bir Hima, sekitar seratus kilometer utara Kota Najran, selatan Arab Saudi, lusinan ukiran di bebatuan menunjukkan wilayah negara Kabah ini dulunya masuk daerah kedaulatan Himyar, kerajaan Yahudi.

Dua dari lusinan prasasti dalam bahasa Arab Nabatean, bahasa kuno pernah dipakai bangsa Nabatean dulu membangun Petra dan menguasai jalur perdagangan di selatan Levant serta utara Arabia, memiliki keterangan waktu tertua, yakni tahun 469 atau 470. Prasasti mengenai Kerajaan Himyar tidak hanya ditemukan di Bir Hima, tapi prasasti serupa juga terdapat di utara Yaman dan dekat Riyadh.

Kerajaan Himyar berpusat di Hadramaut, Yaman, berdiri pada abad kedua dan mencapai puncak kejayaan dua abad kemudian. Mereka memperluas wilayah kekuasaan hingga Arabia tengah, Teluk Persia, dan Hijaz (wilayah Makkah dan Madinah).

Christian Robin, ahli sejarah Prancis juga memimpin ekspedisi Bir Hima bilang sebagian besar ilmuwan kini setuju: sekitar tahun 380 para elite Kerajaan Himyar memeluk Yudaisme, agama dianut bangsa Yahudi.

Keputusan ini diambil lantaran Kerajaan Himyar perlu identitas baru dalam perebutan pengaruh dengan dua kerajaan Nasrani – Bizantium dan Aksum (Ethiopia) – serta Kerajaan Persia menganut Zoroaster.

Namun sekitar tahun 500-an, Kerajaan Aksum menaklukkan Himyar. Yusuf Asar Yathar, raja terakhir dari Kerajaan Himyar, berkekuatan 12 ribu personel pasukan berhasil dikalahkan saat berusaha merebut kembali sebagian wilayah kerajaannya di Jazirah Arab.

Di abad keenam dan awal abad ketujuh, populasi orang Yahudi di Hijaz, khususnya Madinah, cukup besar. Dari sana pula Yudaisme menyebar ke daerah sekitar. Komunitas Yahudi dalam jumlah lebih kecil juga terdapat di Bahrain, Makna di Teluk Aqabah, Adhruh terletak antara Maan dan Petra, serta Jarba, seperti dikutip dari eretzyisroel.org.

Orang Arab pertama memeluk Yudaisme adalah Abu Karib Asad (390-420). Agama bangsa Yahudi ini juga menyebar di antara suku-suku Arab Badui di selatan Arabia. Yudaisme juga dipeluk suku Hamdan di Yaman. Yudaisme mencapai kejayaannya di Yaman saat pemerintahan Raja DHu NuwAs.

DHu NuwAs, meninggal pada 525, menganut Yudasime setelah naik takhta dan berganti nama menjadi Yusuf Asar Yathar. Setelah Kerajaan Himyar runtuh, agama Kristen berkembang cepat di selatan Arabia, teruatama di kalangan pemeluk Yudaisme, termasuk sejumlah elite di Yaman.

Komunitas Yahudi di Hijaz (Makkah dan Madinah) ada pada abad pertama hingga keempat. Di Madinah ada tiga suku Yahudi besar, yakni Bani Nadir, Bani Kainuka, dan Bani Kuraiza.

Orang-orang Bani Nadir kala itu adalah tuan tanah di Madinah. Bisnis mereka terutama di sektor pertanian, pinjaman uang, dan perdagangan senjata serta perhiasan.

Bani Kainuka tidak memiliki tanah. Orang-orang Bani Kainuka kebanyakan berdagang dan menambang emas. Sedangkan Bani Kuraiza sebagian besar tinggal di desa-desa dan bekerja sebagai petani.

(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Sejarah/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: