Kita dianjurkan pada bulan Ramadhan untuk banyak-banyak membaca doa dan Al-Qur’an, dengan begitu kita harus mengerti dan mengetahui bahwa doa-doa kita agar sampai ke hadirat Allah swt perlu kepada wasilah.
Hujjatul Islam Shaduqi, terkait dengan bentuk hubungan kita pada bulan suci Ramadhan dengan Imam Zaman afs yang merupakan Qur’an natiq dan penunjuk hubungan ini, beliau menjelaskan bahwa bulan suci Ramadhan bagaikan musim seminya Qur’an, oleh karena itu kita harus memiliki hubungan dengan Al-Qur’an dan kita harus memposisikannya sebagai penunjuk jalan hidup kita.
Dengan dua langkah Al-Qur’an dapat diterapkan dalam kehidupan kita, yang pertama ialah Al-Qur’an yang tertulis yang ada di tangan kita saat ini, yang kedua ialah Al-Qur’an yang hidup dan berbicara. Sebagaimana Amirul Mukminin Ali as dalam perang Shifin bersabda “aku adalah Al-Qur’an yang berbicara, bukan kertas yang kalian sebut Qur’an yang kalian tancapkan di tombak kalian”.
Dari riwayat Imam Ali as tersebut kita dapat memahami bahwa perhatian kita harus tertuju kepada Qur’an natiq yaitu Imam Maksum as, karena ayat-ayat Ilahi tersembunyi dalam wujudnya, dengan begitu juga dapat diketahui tentang kegunaan ayat-ayat ini, jelas Hujjatul Islam Shaduqi.
Dalam bulan Ramadhan ini kita harus selalu berhubungan dengan Qur’an natiq, karena dengan melalui jalan ini kita akan sampai pada hakikat kehidupan yang sebenarnya, kita dianjurkan pada bulan Ramadhan untuk banyak-banyak membaca doa dan Al-Qur’an, dengan begitu kita harus mengerti dan mengetahui bahwa doa-doa kita agar sampai ke hadirat Allah swt perlu kepada wasilah, wasilah ini ialah wujudnya Imam Mahdi afs, pungkasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email