Pesan Rahbar

Home » » Koplak, Rizieq Syihab Didaulat Jadi Imam Besar Umat Islam Indonesia

Koplak, Rizieq Syihab Didaulat Jadi Imam Besar Umat Islam Indonesia

Written By Unknown on Tuesday 10 January 2017 | 01:46:00


7117 alias 7 Januari 2017, di Palembang, Sumatera Selatan, Habib Rizieq Syihab didaulat kembali sebagai Imam Besar Umat Islam Indonesia. Luar biasa. Jangan lupa like, ketik amiin juga share, sebab jannatul firdaus telah disiapkan untuk anda. Kuncinya tinggal ambil di Petamburan ya..

7117, angka cantik. Saya tidak terlalu paham dengan aksi-aksi Bela Islam yang digagas GNPF MUI atau FPI yang bermetamorfosis, yang selalu menggunakan angka cantik dalam tiap aksinya. 411 serupa lafadz Allah. 212 terafiliasi dengan kapak Nagageni 212 Wiro Sableng. 1212 dan kini 7117. Ini memang disengaja atau sebuah kebetulan yang dibetul-betulkan? Agak-agaknya sih memang kebetulan yang dibetul-betulkan.

Tapi itu tidak penting. Saya ra(i)sa, itu hanyalah cocokologi untuk mengajak Tuhan berpihak kepada mereka. Dan kita dipaksa untuk mempercayainya sebagai sebuah karomah yang dimiliki Rizieq Syihab. Lihat saja, bagaimana, dengan karomahnya Rizieq berhasil mendatangkan 7 juta manusia ke Monas. Kita dipaksa percaya bahwa Monas mampu menampung 7 juta orang, padahal jumlah pemilih di DKI saja tak jauh dari angka itu. Kalau Raisa tahu ini, ia hanya bisa berkata, “Oh My God. Serius?”

Hal penting yang ingin saya bahas disini adalah Rizieq didaulat sebagai Imam Besar Umat Islam Indonesia. Bahlul ente! Baru tahu ada istilah Imam Besar Umat Islam Indonesia. Ane kira jadi Imam Besar Masjid Istiqlal sudah predikat paling tinggi untuk ukuran Indonesia. Di atas itu ternyata masih ada lagi, yakni Imam Besar Umat Islam Indonesia.

Pertama. Yang ane, eh saya maksudnya, lidah saya mendadak latah habib yah? Yang saya ketahui, status Imam Besar itu diberikan kepada Imam Masjid untuk masjid-masjid jami’ yang mampu menampung banyak sekali jamaah. Seperti Masjid Agung di tiap provinsi atau kabupaten. Dinamakan Imam Besar karena ia adalah imam yang mengimami shalat berjamaah di masjid-masjid besar.

Yang jadi pertanyaan adalah kalau Rizieq didaulat sebagai Imam Besar Umat Islam Indonesia, masjid tempat ia menjadi Imam untuk shalat dimana? Apakah nanti akan dibuat sebuah masjid besar, yang dapat menampung 7 juta jamaah, dan masjid tersebut akan diberi nama Masjid Umat Islam Indonesia? Segala hal yang terafiliasi dengan sari roti, equil, juga fitsa hats dilarang masuk ke dalamnya. Karena itu adalah produk kafir. Tapi, Hummer, Rubicon dan Pajero boleh, sebab mereka telah diislamkan.

Atau saya salah menangkap maksud pengangkatan Rizieq sebagai Imam Besar? Bisa jadi. Karena manusia diciptakan dengan ke-dha’if-an. Kecuali Rizieq dan yang sedasteran garis cingkrang dengannya. Mereka pasti ma’sum, sehingga mereka berhak untuk mencaci maki segala hal yang berseberangan dengan mereka. Saya enggan menyebutkannya. Sisi manusiawi saya tak sanggup mengatakan kata-kata kotor itu. Tapi Rizieq juga kaum berdaster garis cingkrang punya sisi keilahian yang membuat mereka kebal dari dosa.

Mungkin. Maksud Imam Besar itu adalah seperti Imam Mazhab. Seperti Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Hanbali, dan Imam Malik. Kalau Rizieq mau disejajarkan dengan para Imam Mazhab, maka Mazhab jenis apa yang akan Rizieq bawa? Tentu ini berkaitan dengan fikih alias yurisprudensi atas masalah-masalah ibadah dan muamalah. Apakah Rizieq dengan bakal calon mazhabnya telah merumuskan berbagai segi hukum atas masalah-masalah ibadah dan muamalah?

Atau gini deh yang lebih sederhana. Para Imam Mazhab menuangkan pemikiran-pemikiran mereka dalam kitab-kitab yang telah mereka tulis. Dari kitab-kitab itu dibuatlah sebuah kompilasi, disusun secara rapi dan komprehensif, lalu terciptalah mazhab atau aliran (pemikiran) dalam Islam. Pertanyaannya, berapa banyak buku yang telah Rizieq buat? Apakah pemikiran-pemikiran Rizieq yang tertuang dalam buku-bukunya mampu bersaing karya para Imam Mazhab?

Duhh… ini sudah terlalu jauh. Sebab, semakin saya banyak bertanya dan semakin dalam menggali, semakin membuat lasykar kaum berdaster garis cingkrang panas bahkan meledak. Sebab, katanya, nalar mereka sudah mengajukan cuti beberapa tahun lalu. Ini gawat. Ini dapat menyebabkan semakin pendeknya sumbu nalar mereka. Yang membuat mereka dapat meledak setiap saat.

Semakin jauh saya mengkonfirmasi pengangkatan Rizieq sebagai Imam Besar, semakin banyak kerancuan yang harus saya hadapi. Ada satu lagi kerancuan yang hampir tidak bisa saya pecahkan. Kecuali Rizieq dan yang sedasteran dengannya memberikan klarifikasi.

Kalau dikatakan Rizieq adalah Imam Besar Umat Islam Indonesia, maka yang mau saya tanyakan adalah… (eh, tiba-tiba lasykar menyatroni saya sambil berteriak, “Nanya mulu luh…!! Ane fentung ente baru tahu rasa).. pertanyaannya adalah Umat Islam Indonesia yang mana? Apakah mereka yang main daulat itu sudah mengkonfirmasi kepada NU dan Muhammadiyah sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia? Kalau Syiah dan Ahmadiyah tentu nggak akan mau ngangkat Rizieq jadi Imam Besar.

Ini penting. Ini menghindari klaim sepihak. Karena, yang namanya Umat Islam itu bukan cuma FPI dan yang secingkrangan dengannya. Apakah peserta aksi bela islam 212 dapat dikatakan mewakili Umat Islam Indonesia? Banyak kok yang tak suka FPI bahkan jumlahnya jauh lebih banyak dari peserta 212 yang jumlahnya dipaksakan menyentuh angka 7 juta itu.

Bukankah dalam hadits disebutkan bahwa seseorang tidak dapat menjadi imam jika ada jamaah yang tidak suka padanya? Apakah sudah disurvei bahwa seluruh Umat Islam Indonesia suka dengan Rizieq? Kalau ternyata Rizieq tidak pantas menjadi Imam Besar melalui hadits tadi, lalu klaim Rizieq sebagai Imam Besar ini untuk apa? Untuk keren-kerenan aja, yang ternyata nggak keren?

Makin banyak saya bertanya, agak-agaknya, makin pusing kepala saya.

(Seword/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: