Pesan Rahbar

Home » » Pasukan Suriah Bebaskan District Sheikh Saeed di Aleppo Dari Militan

Pasukan Suriah Bebaskan District Sheikh Saeed di Aleppo Dari Militan

Written By Unknown on Thursday 1 December 2016 | 19:32:00

 
Tentara Suriah Kibarkan Bendera nasional di Aleppo

Pasukan pemerintah Suriah dan sekutunya telah berhasil merebut kembali kontrol penuh daerah di tenggara Aleppo yang merupakan front utama dalam memerangi teroris.

Sebuah sumber militer Suriah yang tak dikenal mengumumkan pemerintah telah merebut kembali distrik Sheikh Saeed, Rabu (30/11/16)

Namun, organisasi Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengklaim bahwa kelompok militan masih menguasai sepertiga Aleppo.

Rusia siap untuk mengawal bantuan ke Aleppo Timur

Secara terpisah, Rabu, Rusia menyatakan kesiapannya untuk mengawal bantuan ke daerah-daerah yang baru direbut kembali di Aleppo timur.

Letnan Jenderal Sergei Rudskoi kepala staf militer Rusia mengatakan meski Moskow tidak menerima permintaan dari PBB atau lembaga lain sejauh ini.

Rudskoi (digambarkan di bawah) juga mencatat bahwa pasukan pemerintah Suriah benar-benar telah membersihkan jalan Castello dari teroris, yang merupakan satu-satunya jalur suplai militan ke Aleppo timur.


Pejabat Rusia itu selanjutnya menekankan bahwa angkatan udara negaranya tidak melakukan serangan udara anti-teror di Aleppo selama 44 hari terakhir.

Suriah telah dicengkeram oleh mematikan militansi asing yang disponsori selama lebih dari lima tahun. Situasi di Aleppo mendapat perhatian khusus karena kota ini masih terbagi antara pasukan pemerintah di barat dan teroris di timur.

Sejak September lalu, Rusia telah melakukan serangan udara terhadap Daesh dan teroris lainnya di Suriah atas permintaan pemerintah Damaskus.


Rusia mendesak penjelasan atas pernyataan anti-Assad Erdogan

Dalam perkembangan lain pada Rabu, Kremlin menuntut penjelasan dari Turki atas komentar baru-baru ini Presiden Recep Tayyip Erdogan terhadap mitra Suriahnya, Bashar al-Assad.

Erdogan (lihat di bawah) mengatakan pada hari Selasa bahwa masuknya tentara Turki ke Suriah untuk menggulingkan Assad, mengatakan, “Kami pergi ke sana untuk mengakhiri kekuasaan tiran Assad yang melakukan teror negara, bukan untuk hal lain.”


Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pernyataan Erdogan “benar-benar menjadi berita,” Ia menambahkan bahwa “itu tidak selaras dengan pernyataan sebelumnya” dan “tidak selaras dengan situasi yang kami pahami.”

Peskov juga menyatakan harapannya bahwa “klarifikasi akan segera dinyatakan” dari Turki.

Suriah tidak izinkan campur tangan oleh ‘tiran’ Erdogan

Suriah juga mengecam pernyataan Erdogan, mengatakan pernyataannya itu membuktikan bahwa ia adalah seorang “pembohong.”

Sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya di Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan kepada kantor berita resmi SANA bahwa Presiden Turki telah merubah negaranya menjadi basis bagi teroris, yang merusak keamanan dan stabilitas di Suriah dan Irak dan menyebabkan penderitaan rakyat yang tidak bersalah.

“Ini ironis bahwa seorang tiran seperti Erdogan berbicara tentang demokrasi sementara ia sendiri telah mengubah Turki menjadi penjara besar bagi semua orang yang menentang kebijakannya,” kata sumber itu.

Suriah saat ini sedang melawan “pion dan proxy,” Erdogan kata pejabat itu menambahkan, selanjutnya menekankan bahwa Suriah tidak akan membiarkan Erdogan untuk campur tangan dalam urusan dalam negeri dan akan memotong mereka yang mencoba mengancam negara.

Dia juga meminta masyarakat internasional untuk mengakhiri gangguan Turki terhadap urusan dalam negeri negara-negara lain, mengatakan kebijakan Erdogan merupakan ancaman bagi perdamaian regional dan internasional.

Turki telah dituduh mengizinkan para militan menggunakan wilayahnya untuk perjalanan dan pengiriman senjata ke Suriah, dan membeli minyak ilegal dari militan.

Kembali pada bulan Agustus, Turki melancarkan serangan ke Suriah, mengklaimnya bahwa hal itu dimaksudkan untuk memerangi teroris Daesh dan pasukan Kurdi. Damaskus mengutuk intervensi militer Turki sebagai pelanggaran kedaulatan.


Militan Suriah bertemu di Ankara

Juga pada Rabu, sumber informasi mengatakan bahwa perwakilan Rusia dan militan yang menentang Presiden Assad telah mengadakan pembicaraan di ibu kota Turki, Ankara tentang kemungkinan gencatan senjata di Aleppo.

“Beberapa pertemuan telah terjadi di Ankara untuk membahas cara-cara untuk mengarah ke gencatan senjata,” AFP mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang dekat dengan militan mengatakan hal tersebut, menambahkan bahwa pertemuan terakhir terjadi pada hari Senin. Mereka yang terlibat dalam negosiasi diyakini terkait dengan Koalisi Nasional anti Damaskus namun tidak termasuk kelompok teroris Jabhat Fateh al-Sham,yang sebelumnya dikenal sebagai Front al-Nusra.

(Sana/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: