Saban (Setiap) tahun 165 ribu ekspatriat bakal pergi dari negara Kabah tersebut.
Hingga 2020 bakal ada sekitar 670 ribu pekerja asing meninggalkan Arab Saudi, menurut sebuah laporan dipersiapkan oleh Banque Saudi Fransi.
Menurut laporan itu, saban tahun 165 ribu ekspatriat bakal pergi dari negara Kabah tersebut, seperti dilansir surat kabar Mecca. Situasi semacam itu terjadi lantaran mulai Juli tahun ini pemerintah Arab Saudi memberlakukan pajak seratus riyal sebulan terhadap tiap orang menjadi tanggungan ekspatriat.
Pajak bagi tanggungan ekspatriat ini berlaku terhadap istri, anak, sopir, atau pembantu dari pekerja asing ikut tinggal di Arab Saudi. Dengan penerapan pajak baru tersebut, negara Dua Kota Suci tersebut diprediksi bakal meraup pendapatan US$ 20 miliar dalam tiga tahun ke depan.
Saat ini terdapat 11, 7 juta warga negara asing di Arab Saudi, terdiri dari 7,4 juta ekspatriat dan 4,3 juta tanggungan.
Melalui Visi 2030 diluncurkan Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman tahun lalu, Arab Saudi berupaya memberagamkan ekonominya dan tidak lagi mengandalkan minyak. Salah satunya melalui pemberlakukan pajak dan beragam biaya lainnya.
Reformasi ekonomi ini dilakukan setelah Arab Saudi mengalami defisit akibat melorotnya harga minyak mentah global sejak pertengahan 2014. IMF (Dana Moneter Internasional) memperkirakan Saudi dililit defisit selama 2015-2020.
(Middle-East-Monitor/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman. (Foto: Arab News)
Hingga 2020 bakal ada sekitar 670 ribu pekerja asing meninggalkan Arab Saudi, menurut sebuah laporan dipersiapkan oleh Banque Saudi Fransi.
Menurut laporan itu, saban tahun 165 ribu ekspatriat bakal pergi dari negara Kabah tersebut, seperti dilansir surat kabar Mecca. Situasi semacam itu terjadi lantaran mulai Juli tahun ini pemerintah Arab Saudi memberlakukan pajak seratus riyal sebulan terhadap tiap orang menjadi tanggungan ekspatriat.
Pajak bagi tanggungan ekspatriat ini berlaku terhadap istri, anak, sopir, atau pembantu dari pekerja asing ikut tinggal di Arab Saudi. Dengan penerapan pajak baru tersebut, negara Dua Kota Suci tersebut diprediksi bakal meraup pendapatan US$ 20 miliar dalam tiga tahun ke depan.
Saat ini terdapat 11, 7 juta warga negara asing di Arab Saudi, terdiri dari 7,4 juta ekspatriat dan 4,3 juta tanggungan.
Melalui Visi 2030 diluncurkan Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman tahun lalu, Arab Saudi berupaya memberagamkan ekonominya dan tidak lagi mengandalkan minyak. Salah satunya melalui pemberlakukan pajak dan beragam biaya lainnya.
Reformasi ekonomi ini dilakukan setelah Arab Saudi mengalami defisit akibat melorotnya harga minyak mentah global sejak pertengahan 2014. IMF (Dana Moneter Internasional) memperkirakan Saudi dililit defisit selama 2015-2020.
(Middle-East-Monitor/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email